TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengamat Politik Djayadi Hanan melihat satu pesan yang hendak diperlihatkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan bersilaturahmi kepada berbagai tokoh dan kalangan adalah untuk menunjukkan bahwa ia tidak punya masalah dengan siapapun.
Bahkan dengan lawan politiknya ketika Pilpres 2014 lalu, Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto, Presiden Jokowi telah membuktikannya dengan melakukan silaturahmi.
Direktur Eksekutif Saiful Mujani Research & Consulting (SMRC) ini menilai ada baiknya Presiden Jokowi juga membuka pintu silatuhrahmi kepada mantan-mantan Presiden di negeri ini.
Baca: Prabowo soal Jokowi: Beliau Pernah Menjadi Rival Saya, Tetapi Kita Tetap Bersahabat
Termasuk, menurutnya, mengajak silaturahmi Presiden keenam RI sekaligus Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
"Kalau ada tokoh penting dan masih punya pengaruh seperti SBY, terlewati dalam proses ini maka pesan presiden tersebut kurang sampai," ujar Djayadi kepada Tribunnews.com, Jumat (18/11/2016).
Karena itu penting bagi presiden untuk memperluas jangkauan silaturahminya.
"Untuk SBY beliau bisa menyamainya dengan silaturrahmi dengan mantan mantan presiden," jelasnya.
Dia menilai sangat wajar dan masuk akal kalau presiden berkomunikasi dan mendapat masukan dari mantan presiden.
"Itu praktek politik yang baik," kata Djayadi.
Seperti dikutip dari Kompas.com, Jumat (18/11/2016), Roy Suryo menanggapi pertemuan Jokowi dengan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto di Istana Merdeka, Kamis (17/11/2016).
"Posisinya Pak SBY atau Cikeas wait and see. Menunggu sinyal atau kabar baik. Kami siap kapan saja. TIdak ada rintangan sekecil apa pun dari Pak SBY," ujar Roy, saat dihubungi, Jumat (18/11/2016).
Roy mengatakan, sebagai presiden keenam yang menjabat selama dua periode, SBY pasti memiliki saran dan masukan yang bisa diberikan untuk Jokowi.
Sebelumnya, kata Roy, SBY juga telah memberikan masukan melalui Wakil Presiden Jusuf Kalla serta Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto.
"Jadi akan lebih baik kalau misalnya Pak Jokowi yang men-trigger, apakah mengundang Pak SBY ke istana. No problem, Pak SBY mau-mau saja," ujar Roy.