News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Netizen 'Kehabisan Bahan', Foto Jokowi Mengimami Salat Jadi Sasaran Perdebatan

Penulis: Rendy Sadikin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Presiden Jokowi menjadi imam salat Asar jamak qashar selepas salat Jumat di Masjid Al-Fattah, Ambon.

Gelar adat kehormatan yang dapat diartikan dengan pemimpin besar yang peduli terhadap kesejahteraan hidup masyarakat adat Maluku tersebut diberikan kepada Presiden Joko Widodo berdasarkan pada keputusan majelis adat Maluku yang terdiri atas para tetua adat atau Latupati.

Atas penganugerahan tersebut, Kepala Negara menyampaikan rasa terima kasihnya atas kepercayaan yang telah diberikan oleh rakyat Maluku.

"Saya merasa sangat terhormat sekali dan mengucapkan terima kasih atas penganugerahan gelar adat kehormatan Maluku kepada saya. Saya memahami bahwa gelar ini disertai dengan tanggung jawab untuk memajukan Maluku, untuk menyejahterakan rakyat Maluku," ujar Presiden.

Jokowi menyatakan kebanggaannya pada kearifan lokal rakyat Maluku yang berbasis persaudaraan. Dengan falsafah Siwalima, perbedaan dan keragaman budaya masyarakat Maluku dapat dipersatukan.

"Menggunakan falsafah Siwalima yang menyatukan semua perbedaan kelompok, menjadi kekuatan perekat yang abadi. Sejarah sudah menyaksikan bagaimana kearifan lokal Maluku dapat dengan cepat memulihkan keadaan setelah terjadinya konflik sosial pada waktu yang lalu," ucapnya.

Terhadap semangat persaudaraan tersebut, Jokowi sekaligus menyampaikan harapannya agar masyarakat Maluku dapat terus merawat keanekaragaman yang ada sambil terus mengupayakan keharmonisan.

"Maka saya harap Musyawarah Besar para Latupati se-Maluku hari ini akan dapat terus merawat kebhinnekaan yang ada, kemajemukan yang ada, keharmonisan yang ada, dan membingkai perdamaian Maluku dalam semangat hidup orang bersaudara," ujarnya.

Ada yang menarik di tengah sambutan yang disampaikan Presiden Joko Widodo tersebut. Jokowi sempat membacakan sebuah pantun dalam bahasa lokal.

Lewat pantun tersebut Jokowi hendak menyampaikan bahwa walaupun terpisah dengan jarak yang cukup jauh, masyarakat Maluku akan tetap berada di hatinya.

"Panah gurita di ujung tanjong, cari bia di ujung meti. Biar tapisah gunung deng tanjong, orang Maluku selalu di hati," kata Jokowi yang langsung mengundang tepuk tangan hadirin.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini