Laporan Wartawan Tribunnews, Lendy Ramadhan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - "Masalah sampah plastik itu, kita nomor dua terjorok setelah China. Kalau saya pikir, ekonomi terbaik setelah China, boleh juga, tapi malah yang terjoroknya itu, kacau nih," ujar Menteri Koordinator Kemaritiman RI, Luhut Binsar Panjaitan ketika memberikan pembahasan mengenai sampah plastik dalam acara silaturahmi dengan para awak media bertajuk "Coffee Morning" di Gedung BPPT, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Jumat (24/3/2017).
Mengenakan pakaian berwarna dominan putih, Luhut Panjaitan menjelaskan bahwa keadaan sampah plastik di Indonesia semakin mengkhawatirkan.
Menurutnya, bila ini berlanjut, maka dampak buruk khususnya di dunia pariwisata Indonesia akan terasa.
"Dampak plastik ini banyak, kepada turis, kita juga bermasalah. Kalau sekarang Pantai Kuta itu kemarin dipenuhi sampah, orang kan marah," tutur Luhut Panjaitan dengan nada kesal.
Oleh sebab itu, pemerintah ingin mengelola sampah plastik, seperti di India.
Menurut Luhut Binsar Panjaitan, Pemerintah India sangat baik dalam mengelola sampah plastik.
Di negara tersebut, sampah plastik dijadikan bagian dari bahan jalan raya.
Diperkirakan jalan tersebut akan awet selama minimal enam tahun hingga lima belas tahun.
"Kita lihat gimana India itu mengelola sampah plastik itu? Luar biasa itu. Itu plastik itu sudah dibikin jadi bagian jalan. Dan ternyata kekuatannya sampai lima belas tahun yah," kata Luhut Binsar Panjaitan.
Mantan Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan itu mengimbau masyarakat untuk mengurangi penggunaan plastik, mulai dari hal yang sederhana.
"Nggak usah terlalu bicara tinggi-tinggi dulu deh. Secara teknis down to the ground, ya jangan lagi pakai plastik-plastik itu, kalau memang masih dibuang," tambah Luhut Panjaitan.
Simak pernyataan Luhut Binsar Panjaitan dalam tayangan video di atas. (*)