"Cepet woy, udah siapa saja, pak maju pak, Saya tusuk nih saya ga takut," ancam pelaku.
Kemudian polisi itu berbisik pada seorang warga.
Tak lama kemudian, warga yang berkerumun di lokasi diminta untuk mundur.
Khususnya warga yang ada di bagian belakang angkot.
"Mundur bang, mundur, kasih jarak, kasih jarak biar nengok kesono (belakang)," kata seorang pria di dalam video.
Benar saja, ketika lokasi belakang angkot sudah kosong, suara ledakan terdengar dari dalam angkot.
Warga kemudian langsung berkerumun kembali.
Hermawan ternyata sudah berhasil dilumpuhkan oleh polisi.
Diberitakan Tribunnews.com sebelumnya, drama makin menegangkan itu terjadi, setelah salah satu penumpang, Isnawati, berhasil lolos dan keluar dari angkot.
Isnawati sempat menyerahkan handphone, tapi rupanya Hermawan belum puas dan masih memina dompetnya.
"Udah lu jangan banyak omong, kata dia gitu. Saya sahutin, lu mau ambil barang gua semua ya udah bunuh gua sekalian, bunuh aja, bunuh gua'," tantang Isnawati.
Isnawati lalu berteriak meminta tolong dan penodong panik, hingga akhirnya Isnawati berhasil meloloskan diri.
Namun tidak dengan Risma dan anaknya. Mereka justru menjadi senjata Hermawan untuk memaksa agar massa yang datang saat itu tidak menangkapnya.
Dalam kondisi seperti itu, datanglah polisi lalu-lintas, Aiptu Sunaryanto.