Keberadaan Viera Lovita terus diburu baik di rumah maupun rumah sakit. Sampai terjadi pertemuan antara petinggi ormas FPI, Polsek Solok, serta jajaran direksi RSUD Solok.
Kala itu, Fiera Lovita diminta menyampaikan permintaan maaf, menyesal, dan tidak akan mengulangi lagi. Bahkan, Fiera Lovita harus membuat surat pernyataan maaf yang ditulis tangan dan diposting agar viral.
Ucapan permintaan maaf bukannya meredam, malah makin vital dan ditambahi kata-kata provokatif oleh oknum tertentu. Tak pelak, Viera Lovita diancam akan dibunuh, dirajam, dibakar, dan sebagainya.
Serentetan persitiwa itu, membuatnya merasa terancam dan tidak aman. Ia mengalami tekanan psikis. Tak terkecuali anak-anaknya.
Demi keselamatan, Fiera Lovita memutuskan untuk pindah keluar dari Solok, Sumatera Barat. Kini dr Fiera Lovita sudah berada di Jakarta.
"Saya berharap peristiwa yang menimpa saya tidak terjadi lagi ke siapapun. Negara harus hadir melindungi warganya," tandasnya.(*)