Ia akhirnya ditangkap pada 2010 dan dihukum enam tahun penjara.
Bertobat di penjara
Saat di tahanan, Sofyan mencoba mengevaluasi aktivitasnya selama menjadi pemasok senjata untuk kelompok teroris.
Ia bertanya-tanya, apakah sudah benar jalan yang dia pilih?
Apakah dibenarkan dalam syariat Islam?
Di penjara, Sofyan bergaul dengan sejumlah napi teroris.
Ada sejumlah kebiasaan aneh dari mereka yang tak bisa diterima di nalar Sofyan.
Para napi tersebut, kata dia, tidak mau salat di masjid yang dibangun pemerintah dan orang-orang di luar kelompoknya.
Kemudian, mereka juga tidak mau makan daging yang disembelih orang-orang selain kelompok mereka karena diragukan kehalalannya.
Tak hanya itu, banyak teroris yang menikah tanpa wali karena menganggap anggota mempelai wanita yang bukan bagian dari anggota kelompok teroris adalah murtad.
"Ini di luar kesadaran saya, pasti ada penyimpangan," kata Sofyan.
KOMPAS.com/Ambaranie Nadia Kemala Movanita
Artikel ini dipublikasikan di KOMPAS.com dengan judul: Cerita Mantan Polisi yang Jadi Teroris Setelah Sambangi "Tangan Kanan" Noordin M Top