TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Doa dan Dzikir Ayat Kursi untuk Polri dilakukan Ponpes Al-Mizan Jatiwangi, Majalengka, pasca insiden penusukan aparat di Masjid Falatehan.
Dzikir dihadiri oleh jamaah Al-Mizan, Jamaah Sholawat Akardjati, Keluarga Besar NU yakni Fatayat NU dan GP Ansor Majalengka, Komunitas Slankers Majalengka dan lain-lain.
Puluhan anggota Polisi pun tampak khusu' mengikuti doa yang dipimpin oleh Pengasuh Pontren Al-Mizan sekaligus Anggota DPR RI KH Maman Imanulhaq.
Maman menegaskan doa dan dzikir ini sebagai bentuk dukungan terhadap Polri untuk melawan aksi terorisme dan radikalisme terus menguat.
Dalam pengantar Doa dan Dzikir, Pengasuh Pontren Al-Mizan sekaligus Anggota DPR RI itu menyebut jika terorisme adalah musuh seluruh elemen Bangsa.
Ketua LDNU ini tegaskan, mereka melakukan segala cara untuk menciptakan ketakutan, termasuk menjadikan anggota Polri sebagai sasaran target Kebiadaban mereka.
"Tapi kita bangga melihat Polri yang berani, profesional dan solid. Masyarakat percaya Polri bisa melindungi masyarakat dan menjaga NKRI", ungkap Ketua LD PBNU itu kepada Tribunnews.com, Senin (3/7/2017).
Maman pun menegaskan jika rakyat selalu siap mendukung Polri melawan segala bentuk terorisme dan radikalisme.
Kapolres Majalengka, AKBP Mada Roostanto, SE, MH, mengucapkan terima kasih atas dukungan masyarakat terhadap Polri.
"Dukung terus kami untuk melawan ancaman terorisme, Polri akan kuat didukung oleh rakyat", ujarnya.
Acara ditutup dengan saweran dan makan ketupat lebaran.
Adapun acara silaturahmi lebaran ketupat ini sebenarnya rutin diadakan tiap tahun, sebagai tanda syukur Keluarga Besar Al-Mizan menyelesaikan Puasa Ramadhan dan Puasa Sunah 6 Hari di Bulan Syawal, sekaligus Syukuran Jamaah yang akan berangkat Haji tahun ini.