News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pemerintah Akan Manfaatkan Drone Untuk Halau ISIS di Perbatasan

Editor: Adi Suhendi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu.

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Nurmulia Rekso Purnomo

TRIBUNNEWS.COM, BOGOR - Pesawat tanpa awak dibutuhkan dalam rangka menjaga wilayah Indonesia yang begitu luas.

Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu mengatakan dengan pesawat tanpa awak pemerintah bisa menekan biaya operasional pesawat terbang konvensional yang selama ini digunakan untuk menjaga wilayah.

Ia mengatakan untuk pesawat konvensional, selain biaya perawatan dan bahan bakar, invenstasi untuk sang pilot juga tergolong mahal.

"Tapi kalau menggunakan ini (drone), dia bisa murah," kata Ryamizard usai menyaksikan uji coba pesawat nirawak di Landasan Udara (Lanud) Rumpin, Kebupaten Bogor, Jawa Barta, Kamis (27/7/2017).

Baca: Kecanggihan Pesawat Nirawak Alap Alap Buatan Anak Negeri: Mampu Menjelajah Hingga 100 Kilometer

Sayangnya kemampuan produksi drone Indonesia belum sepesat negara-negara lain.

Untuk mengejar hal tersebut menurut Ryamizard Ryacudu, dibutuhkan riset dan pengembangan, dengan biaya yang tidak murah.

Jalan lain untuk mengakali biaya mahal tersebut dengan membajak teknologi dari negara lain.

"Coba Cina, kalau ada pesawat orang jatuh, diambil, dibedah, ditiru, kita tidak boleh begitu," ujarnya.

Indonesia saat ini memiliki lebih dari empat puluh unit pesawat nirawak.

Rencanannya pesawat-pesawat itu akan dimaksimalkan fungsinya untuk memantau daerah-daerah rawan.

Termasuk di daerah perbatasan untuk mengantisipasi masuknya pendukung Islamic State of Iraq and Syria (ISIS).

"Itu pasti di perbatasan itu," katanya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini