Banyak perang yang dialami Soetimin, namun ia tak akan pernah lupa pertempuran Ambarawa.
Perang yang dikenal dengan peristiwa Palagan Ambarawa ini berlangsung empat hari hingga akhirnya berhasil memukul Belanda ke Semarang.
"Saya juga berjuang bersama Pak Harto (Presiden ke-2 RI) di Ambarawa," ujarnya.
Meski pangkat terakhirnya peltu atau pembantu letnan satu, Soetimin dianugerahi berbagai tanda jasa, di antaranya Satyalencana dan Bintang Gerilya.
Soetimin menuturkan berjuang demi Indonesia bukan untuk urusan pangkat apalagi harta.
"Saya ikhlas untuk Indonesia. Anak-anak muda sekarang harus juga ikhlas membangun bangsa. Jangan malah berusaha memecah belah atau bahkan melakukan tindakan penghianatan," tandasnya.(*)