Tapi Jenderal Parnoto yang sudah berada di markas Kostrad ternyata dilarang oleh Soehatro untuk menghadap Bung Karno.
Soeharto bahkan menegaskan semua instruksi mengenai Angkatan Darat dari Bung Karno harap disampaikan kepada Soeharto.
Mendengar laporan Bambang, Bung Karno tampak sangat kecewa dan marah sekali.
Ia menjadi bingung, pasalnya Letkol Untung baru saja mengkudeta kabinetnya dan pada saat yang sama Soeharto juga secara terang-terangan berani membangkang instruksinya.
Namun karena pasukan TNI AD mulai memasuki Halim, Bung Karno kemudian “diungsikan” ke Istana Bogor.
Tapi justru ketika berada di Istana Bogor itulah, Soeharto yang sudah memiliki segudang pengalaman tempur, secara perlahan berhasil “menaklukkan” Bung Karno.
Ia mengambil alih aksi penumpasan G30S/PKI, dan tiga tahun kemudian menggantikan posisi Bung Karno sebagai Presiden RI. (Intisari Online/ Agustinus Winardi)
Berita ini sudah tayang di Intisari dengan judul Keputusan Soekarno saat di Halim Ini Banyak Dianggap Sebagai Salah Satu Titik Balik Penting G30S