News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Suap Bupati Nganjuk

Bupati Nganjuk Diduga Terlibat Jual Beli Jabatan

Penulis: Amriyono Prakoso
Editor: Malvyandie Haryadi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Bupati Nganjuk Taufiqurrahman (kemeja biru).

Dia juga belum dapat memberitahu mengenai kronologis penangkapan bupati dan sejumlah orang lainnya. Dari kabar yang beredar, Taufiqurahman dan istrinya, terkena operasi di Jakarta. Tepatnya, di sekitar Hotel Borobudur, Jakarta Pusat.

Saat Tribun mencoba menyambangi lokasi, hal itu tidak dapat terkonfirmasi. Seorang petugas dinas perhubungan yang berjaga di sekitar hotel, tidak mendapatkan informasi tersebut.

"Saya memang jaga dari pagi. Tapi tidak ada informasi penangkapan di sekitar wilayah sini," jelas dia.

Begitu juga dengan seorang penjaga warung yang berada di sekitar Hotel. Dia mengatakan tidak melihat adanya penangkapan dari pihak KPK.

"Ya kan harusnya ada lah ramai-ramai. Tapi dari tadi pagi, begini-begini saja. Biasa saja," kata dia.

Menang Praperadilan

Sebelumnya, penyidik KPK telah menetapkan status tersangka pada Bupati Nganjuk, Taufiqurahman.

Tidak terima dengan penetapan tersangka itu, Taufiqurahman lantas mengajukan gugatan praperadilan ke PN Jakarta Selatan.

Hasilnya, Taufiqurahman memenangkan praperadilan dan KPK kalah. Tidak terima dengan kekalahan, KPK meminta keterangan sejumlah saksi lalu kembalu berniat mentersangkakan Taufiqurahman dengan menerbitkan sprindik baru.

Awalnya, kasus Taufiqurahman ditangnai oleh Kejaksaan lanjut diambil alih KPK. Taufiqurahman diduga melakukan atau turut serta dalam pemborongan, pengadaan atau persewaan di lima proyek.

Kelima proyek itu yakni proyek pembangunan jembatan kedungingas, proyek rehabilitasi saluran Melilir Nganjuk, dan proyek perbaikan Jalan Sukomoro sampai kecubung.

Selain itu proyek rehabilitasi saluran Ganggang Malang dan proyek pemeliharaan berkala jalan Ngangkrek ke Mbola di Kabupaten Nganjuk.

Selain itu, Tau‎fiqurrahman yang merupakan Bupati Nganjuk periode 2008-2013 dan 2013-2018 diduga menerima gratifikasi yang berhubungan dengan jabatannya.

Febri menambahkan saat ini ‎KPK memiliki waktu 1x24 jam untuk menentukan status 15 orang yang diamankan setelah menjalani pemeriksaan intensif.

Untuk saksi yang diamankan di Nganjuk, pemeriksaan dilakukan di Polres Nganjuk. Sementara saksi yang diamankan di Jakarta diperiksa KPK.

"Nanti akan disampaikan lebih lengkap dan rinci termasuk terkait kasus apa pada konferensi pers besok," tuturnya.(rio/tribun)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini