TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Karo Penmas Mabes Polri, Brigjen Rikwanto mengatakan belum terungkapnya kasus teror Novel Baswedan hingga hari ke 206 ini bukan berarti Polri tidak serius menangani kasus.
"Belum terungkapnya kasus bukan berarti karena penyidik tidak bekerja atau tidak serius mengungkap. Namun kendala tehnis yang ditemukan di lapangan sering membuat proses penyidikan menemui jalan buntu dan bisa membuat penyidik harus kembali ke proses awal lagi," ujar Rikwanto, Sabtu (4/11/2017).
Mantan Kabid Humas Polda Metro Jaya ini mengamini memang pelaku teror Novel belum terungkap sampai saat ini. Namun penyidik Polda Metro sudah sunggung-sungguh bekerja.
Setidaknya sudah ada lima orang yang diamankan dan menggunakan metode scientific investigation untuk menguji alibi masing-masing, disimpulkan hasilnya mereka tidak terlibat.
"Pengungkapan suatu perkara pidana kadangkala hanya masalah waktu saja, ada yang cepat, ada cukup lama bahkan ada yang lama sekali baru terungkap karena tingkat kesulitannya yang berbeda satu sama lain," kata Rikwanto.
Baca: Bakal Caleg PSI Masih Lugu Soal Politik, Mereka Bilang Begini
Jenderal bintang satu ini melanjutkan penyidik Polda Metro Jaya dibantu Bareskrim terus berupaya mengungkap dan akan terus mencari pelaku penyiraman terhadap Novel Baswedan.
Sekaligus juga berharap ada masukan informasi yang signifikan dari masyarakat dari korban sendiri atau dari pihak manapun untuk bisa dijadikan bahan dalam mengungkap kasus tersebut.
Terpisah, Komisioner Kompolnas, Poengky Indarti menuturkan pihaknya masih mempercayai polri mampu mengungkap kasus yang menyita perhatian banyak orang tersebut.
"Kalau misalnya ingin dibentuk Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF) boleh saja sepanjang tidak saling menganggu dan mendukung. Karena kan ujung-ujungnya balik ke Polisi seperti saat TGPF Munir. Kami harap ini diselesaikan di Polri dan ada masukan informasi dari masyarakat silahkan disampaikan ke penyidik," ujar Poengky.