TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kondisi sebenarnya Setya Novanto, Ketua DPR yang berstatus tersangka kasus korupsi E-KTP, masih belum jelas.
Ketua DPD Partai Golkar Nusa Tenggara Timur (NTT), Melki Lana Lena, yang sempat menjenguk Setya Novanto di Rumah Sakit Medika, Permata Hijau, Jakarta, tak bersedia menjelaskan bagaimana kondisi Setya Novanto.
Penasihat hukum Setya Novanto, Fredrich Yunadi, menyebut benjolan di kepala kliennya akibat kecelakaan tunggal tersebut yaitu sebesar bakpao.
"Kalau itu, terus terang tidak masuk wilayah hukum," kata Melki saat diskusi bertajuk Dramaturgi Setya Novanto di Cikini, Jakarta, Sabtu (18/11/2017).
Moderator diskusi tidak puas pada jawaban Melki mengingat dia melihat langsung kondisi Setya Novanto.
Baca: Pengacara: Pak Novanto Tidur Terus, Enggak Bangun-bangun
Melki kemudian menjawab melihat ada benjolan di sisi sebelah kiri kepala Novanto. Namun dia tidak bisa merinci apakah sebesar bakpao atau tidak.
"Saya lihat kondisinya sebelah kiri memang ada benjol. Saya lihat sudah kondisi diperban," kata Melki.
Melki membesuk bersama para ketua DPD I Partai Golkar dan tokoh Golkar Agung Laksono, mereka tidak sempat berbicara dengan Novanto karena sedang tidur.
"Kami melihat Pak Novanto dalam posisi tidur. Tidak merespon apapun waktu itu," kata dia.
Sebelumnya, Fredrich Yunadi mengungkapkan kondisi Novanto yang menderita luka parah.
"Terus langsung panggil dokter untuk MRI. Urgen masih tidur dan diperban lukanya. Benjol besar kepalanya, tangannya berdarah semua. Benjol seperti bakpao," kata Fredrich di RS Permata Hijau, Jakarta, Kamis lalu.
Baca: Terungkap Alasan Sejumlah WNI Minta Visa Suaka ke Jepang
Juru bicara Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Febri Diansyah, mengatakan pihaknya sudah berkoordinasi dengan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) terkait penanganan Setya Novanto di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, Jakarta, setelah dipindahkan dari Rumah Sakit Medika, Permata Hijau.