Sementara yang mengaku cukup puas, hanya 43,1 persen, dan 3,4 persen mengaku sangat puas.
Sisanya mengaku tidak tahu dan tidak menjawab.
Sekjen Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Gerindra, Ahmad Muzani, dalam acara pe,aparan tersebut, mengaku tidak heran jika mayoritas masyarakat puas atas kinerja Joko Widodo - Jusuf Kalla.
Pasalnya pemerintah saat ini, punya kekuasaan untuk mengambil kebijakan-kebijakan yang membantu masyarakat, dan berpengaruh pada elektabilitas mereka.
"Kita lihat di struktur APBN, lebih dari 100 Triliun (rupiah) anggaran digunakan untuk dana desa, saya kira itu anggaran amat besar, bisa saja di kampanyekan Jokowi yang menjalankan, sehingga nilai positif Jokowi di desa naik," katanya.
Selain itu program untuk keluarga pra sejahtera, yang oleh pemerintahan ditargetkan menyasar 14 juta keluarga, juga sangat mempengaruhi presepsi massyarakat.
Kartu Indonesia Pintar (KIP) yang sangat membantu pendidikan siswa yang berasal dari keluarga tidak mampu, juga memberikan dampak serupa.
Namun untuk bidang ekonomi secara keseluruhan, hal itu tidak bisa dipungkiri.
Pemerintah menurutnya sudah berupaya banyak dalam mendongkrak penerimaan negara.
Tetapi, kenyataannya anggaran negara masih saja bermasalah, dan pemerintah terus berhutang ke luar negeri, yang jumlahnya kini mencapai lebih dari Rp 3000 triliun.
"Hutang kita sekarang hampir sama dengan APBN," katanya.