News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Warga Medan Mengadu ke Jokowi, Mereka Sebut Hidupnya Terkekang dan Kerap Dipungli

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

TRIBUNNEWS.COM, MEDAN - Presiden Joko Widodo dan keluarga sedang berada di Medan, mereka menggelar adat pernikahan putrinya Kahiyang Ayu dengan Bobby Nasution, Sabtu (25/11/2017).

Menilik hal ini, ratusan warga Medan yang tinggal di Jalan Pusat Pasar atau lebih tepatnya di Kompleks Medan Mall ingin mencurahkan isi hati kepada Presiden Jokowi.

Isi curahan hatinya pun ditulis di dua lembar kertas dan diunggah ke media sosial.

Baca: Kata Luhut Panjaitan Bobby Nasution Orang Batak Tapi Halus

Kesimpulan dari tulisan tersebut yakni, mereka mau mengadu ke Presiden Jokowi bahwa hidup mereka terkekang dan kerap dipungli.

Saban hari mereka harus membayar Rp 40 ribu hanya untuk parkir satu kendaraan.

Baca: Dewi Perssik Dicegat dan Dimaki-maki Warga saat Mobilnya Masuk Jalur Busway, Ini Pembelaannya

Ratusan warga di sana sempat memprotes aksi pungli ini, namun hingga hari ini hal tersebut terus berlangsung.

Berikut isi curhatannya:

Kepada Presiden Republik Indonesia
Bapak Joko Widodo

Horas dari Warga Medan. Sebelumnya selamat yah Pak Jokowi atas mantu orang Medan. Akhirnya deh Pak Jokowi jadi keluarga orang Medan juga. Sering-sering mampir Medan yah Pak Jokowi.

Warga Medan mau curhat dikit boleh yah Pak Jokowi.

Pak Jokowi, kami dari warga PUSAT PASAR yang bertempat tinggal di sekitar MEDAN MALL kota Medan mau curhat sekaligus mengadu. Hidup kami serasa dizolimi, ntah kepada siapa lagi kami harus mengadu selain Pak Jokowi. Kami rasa baru pertama kali-nya di Indonesia dimana parkir di rumah sendiri juga mesti dipalak parkir per jam oleh pengelola swasta, preman pun ga berani tagih parkir bila parkir di dalam rumah sendiri apalagi perjam.

Sejak 12 Juni 2017 lingkungan rumah kami dipaksa oleh pengelola swasta untuk membayar parkir perjam, bahkan ada warga yang bayar hingga ratusan ribu saat mau keluar dari lingkungan rumah kami padahal pengelolanya adalah pendatang di lingkungan kami dan tanpa seijin seluruh warga seenaknya langsung menutup beberapa akses lingkungan untuk dijadikan ladang parkir, ntah apakah karena ada penguasa kuat yang melindungi sehingga warga tidak berkutik.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini