Kepada Tribun, di Kantor Kemenko Polhukam, Jakarta, Senin (4/12/2017), Asep bercerita tentang bunga tidur yang terjadi dua hari lalu.
Baca: Calon Panglima TNI dan Mimpi Sahabat Karib Hadi Tjahjanto
Urai dia, dua hari lalu, Marsekal Hadi Tjahjono memperlihatkan wajah sumringahnya usai mendapatkan par dan birdie saat bermain golf bersama sahabatnya.
Hadi mendapatkan skor paling baik dalam permainan itu.
"Dua hari lalu, saya bermimpi seperti itu. Saya juga tidak tahu artinya apa? Ternyata saya baru tahu pagi ini arti dari mimpi itu kalau dia dipilih menjadi calon Panglima TNI," ucapnya mengingat.
Mimpi itu diceritakan kepada Hadi saat dia bertemu pada Minggu (3/12) ketika reuni Akademi Angkatan Udara '86 di Ksatriaan AAU, Yogyakarta sekaligus meresmikan Monumen Karbol.
Ketika itu Hadi hanya tersenyum.
"Dia senyum-senyum saja pas saya cerita. Dia bilang, Amin-Amin ya Rabbalalamin," katanya.
Dinilai Tepat
Ketua SETARA Institute, Hendardi menilai penujukan Kepala Staf TNI AU Marsekal Hadi Tjahyanto sebagai calon Panglima TNI oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) adalah pilihan tepat.
Hendardi juga menilai, penujukan Hadi menjadi Panglima TNI merupakan langkah tepat guna menata organisasi TNI semakin baik.
"Penunjukan Hadi juga lebih efektif mengingat masa pensiun yang bersangkutan masih cukup lama sehingga memiliki waktu yang cukup untuk menata organisasi TNI semakin baik," kata Hendardi melalui keterangan tertulis.
Selain itu, penujukan Marsekal Hadi Tjahjanto merupakan langkah yang baik dari Presiden Jokowi karena sejalan dengan aspirasi elemen masyarakat sipil agar Jokowi memilih Panglima baru dengan memperhatikan banyak segi, semata-mata untuk kepentingan organisasi TNI dan untuk kepentingan nasional.
"Selain akan menopang kebijakan maritim pemerintahan Jokowi, juga mengembangkan tradisi rotasi antar matra dalam tubuh TNI yang kontributif bagi penguatan soliditas TNI," jelas Hendardi.