News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Calon Panglima TNI

Calon Panglima TNI Hadi Tjahjanto Soroti 5 Ancaman Keamanan Negara, Apa Saja?

Editor: Hasanudin Aco
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian (kiri) berjabat tangan dengan Kepala Staf Angkatan Udara Marsekal TNI Hadi Tjahjanto (kanan) usai penyematan tanda Bintang Bhayangkara Utama di Rupatama Mabes Polri, Jakarta, Rabu (5/7/2017). Penghargaan diberikan karena TNI Angkatan Udara banyak memberi bantuan kepada Polri dalam berbagai operasi. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Marsekal Hadi Tjahjanto menjalani uji kelayakan dan kepatutan calon Panglima TNI di Ruang Rapat Komisi I DPR, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (6/12/2017).

Dalam paparan visinya, Hadi menyampaikan sejumlah potensi ancaman keamanan negara.

"Diameter konflik tidak menjadi simetris, melainkan lebih sering bersifat asimetris, proxy dan hibrida," ujar Hadi.

Setidaknya, ada lima potensi ancaman yang disoroti, yakni dampak tatanan dunia baru, kerentanan terorisme, perang siber, kemajuan Cina (China Charm Offensive), serta kerawanan keamanan di laut perbatasan.

Tingkat kerentanan terhadap terorisme, mislanya, saat ini menjadi sangat tinggi di semua negara di dunia, tak terkecuali negara adidaya.

Baca: 8 Fakta Menarik tentang Calon Panglima TNI Hadi Tjahjanto

Hadi memaparkan, terorisme menjadi ancaman global yang ditempatkan sebagai musuh bersama yang harus diperangi.

Ia mengatakan, terorisme kemudian digunakan sebagai alat pengkondidian wilayah. Dalam beberapa kasus sejumlah aktor, baik negara maupun non-negara ikut terlibat.

"Situasi yang terjadi semakin kompleks, arus globalisasi informasi yang semakin tidak mungkin dibendung. Melalui berbaga medsos dan jaringan media internet lainnya, host dr kelompok teroris telah mampu secara cepat menyebarkan pengaruh dan bahkan mengaktifkan sel tidur atau pun simpatisannya di seluruh dunia demi mendukung kepentingannya," papar Hadi.

Potensi ancaman lainnya adalah perang siber (cyber warfare).

Hadi menyebutkan, ancaman tersebut harus dihadapi pada era informasi di mana dunia maya dihuni hampir 2/3 manusia modern. Hal itu, menurut dia, perlu pengamanan lebih.

"Keamanan dimensi siber harus menjadi pertimbangan utama dalam penyelenggaraan fungsi-fungsi pertahanan dan keamanan nasional," kata dia.

Hadi juga menyoroti soal kerawanan laut perbatasan sebagai salah satu ancaman keamanan negara.

Beberapa contoh kasus, seperti maraknya aksi perampokan bersenjata dan penculikan di wilayah perairan Filipina Selatan, yaitu sekitar Laut Sulu. Laut Sulu merupakan laut perbatasan antara Indonesia, Malaysia dan Filipina.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini