Laporan Wartawan Tribunnews.com, Vincentius Jyestha
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR), Ujang Komarudin, memberikan tanggapannya terkait penolakan sejumlah anggota Fraksi Partai Golkar (FPG) terhadap Aziz Syamsuddin sebagai Ketua DPR RI.
Ujang mengatakan jika Golkar Masih dirundung masalah dengan adanya penolakan dari sejumlah anggota Fraksinya.
Baca: Ketika Panglima TNI Minta Izin Kepada Kapolri Untuk Salat di Polres
"Dengan adanya penolakan dari anggota FPG DPR RI ini membuktikan bahwa Golkar masih dirundung masalah," ujar Ujang, ketika dihubungi Tribunnews.com, Senin (11/12/2017).
Ujang menilai seharusnya Setya Novanto tidak menunjuk Aziz untuk menjadi ketua DPR RI secara sepihak.
Baca: Setya Novanto Tunjuk Aziz Syamsuddin Jadi Ketua DPR, Titiek Soeharto: Malu Dilihat Orang
Hal itu lantaran Setya Novanto sudah tidak menjabat sebagai ketua umum Golkar lagi.
Selain itu, kewenangannya sudah diberikan kepada Plt Ketua Umum Idrus Marham.
Pengamat Politik Universitas Al Azhar Indonesia Jakarta ini menyebutkan bahwa tidak baik orang yang berada dalam tahanan, merekomendasikan seseorang untuk menjadi ketua DPR RI.
"Tidak benar juga, karena mekanisme penentuan calon ketua DPR RI juga harus melalui pleno DPP Golkar," imbuhnya.
Baca: 20 Tahun Dipelihara di Rumah, Begini Perilaku Unik Buaya Bernama Ojek Jika Majikannya Tidak Pamit
Di sisi lain, kata Ujang, untungnya Bamus Pimpinan DPR RI membatalkan pelantikan Aziz Syamsuddin menjadi ketua DPR RI.
Pengembalian urusan ketua DPR RI ke internal Golkar, dinilai Ujang berarti pimpinan dan DPR RI masih waras.
"Masih waras karena masih mendengar aspirasi dari anggota FPG DPR RI yang menolak Aziz jadi ketua DPR RI. Dan masih waras karena masih mendengar aspirasi rakyat," katanya.