Seperti diketahui, Presiden PKS Sohibul Iman membeberkan alasan PKS mengusung pasangan Sudrajat-Ahmad Syaikhu di Pilgub Jabar 2018 pada kegiatan doa bersama pasangan 'ASYIK' tersebut dengan para pendukungnnya di Monumen Perjuangan Rakyat Jawa Barat, Rabu (10/1/2018).
Iman mengatakan dukungan dari partainya tersebut dilatarbelakangi oleh kriteria pemimpin Jawa Barat yang diinginkan PKS pada Pilgub Jabar 2018 terdapat pada sosok Sudrajat.
Iman mengatakan orangtua Sudrajat yang berasal dari Cianjur dan Sumedang membuat Sudrajat sebagai orang Sunda tulen.
https://t.co/UV8IPUG5D3 via @tribunjabar
— Tribun Jabar (@tribunjabar) January 10, 2018
Selain itu, wajah, bahasa, dan perilaku Sudrajat pun dinilai sangat nyunda.
Bahkan, Iman membandingkan Sudrajat dengan Dedi Mulyadi, yakni calon wakil gubernur dari Partai Golkar, yang dikenal dengan sosok yang sangat lekat dengan kebudayaan Sunda.
Kesundaan Sudrajat, katanya, diberi nilai 10 poin.
"Dedi itu nilainya 8,5 lah, yang lain di bawah itu dari kesundaan," ucapnya.
Kriteria kedua, kata Iman, adalah nyantri.
Menurut Iman, Ajat yang memiliki pesantren di Sukabumi dan berasal dari keluarga pesantren sudah tidak perlu diragukan dalam kategori religiusitas tersebut.
"Meskipun kategori nyantri masih kalah sama Syaikhu, tapi Sudrajat angkanya delapan," ucapnya.
Dalam hal pendidikan, Sudrajat pun dinilai unggul oleh Iman.
Tiket Pertandingan Persib VS Sriwijaya FC Sudah Bisa Dipesan, Cek Harganya di Sini! https://t.co/N2J950JMmo via @tribunjabar
— Tribun Jabar (@tribunjabar) January 10, 2018
Pasalnya, tidak ada calon gubernur lain yang merupakan lulusan Harvard, selain Sudrajat.
Kriteria lain, katanya, Sudrajat mempunyai etika yang bagus, senang bergurau, sopan, dan selalu menghormati orang lain, meskipun kepada yang lebih muda.
Kriteria terakhir, Sudrajat dinilai punya jiwa ksatria dan gagah.