News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Ketua DPR RI

Ray Rangkuti Sebut Langkah Mundur Kepengurusan Airlangga Tunjuk Bamsoet Jadi Ketua DPR

Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Ferdinand Waskita
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Direktur Lingkar Madani untuk Indonesia (LIMA), Ray Rangkuti. TRIBUNNEWS.COM/ERI KOMAR SINAGA

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA-- Politikus Golkar Bambang Soesatyo dilantik sebagai Ketua DPR.

Pengamat Politik Ray Rangkuti mengatakan hal tersebut merupakan langkah mundur pertama dari kepengurusan dibawah ketua Umum Airlangga Hartarto.

Demikian pengamat politik Ray Rangkuti menanggapi penunjukan Ketua Komisi III DPR RI itu sebagai pimpinan parlemen, Senin (15/1/2018).

Baca: Kahar Muzakir Akan Gantikan Bamsoet di Komisi III DPR

"Sepert tidak ada kapok-kapoknya dan emoh mengambil pelajaran dari berbagai peristiwa yang telah berlalu yang membuat partai ini menghadapi kesan negatif yang berulang-ulang. Saya tidak melihat sesuatu yang menggembirakan atas penunjukan ini," ujar Ray Rangkuti kepada Tribunnews.com, Senin (15/1/2018).

Sebaliknya, menurutnya, keputusan ini seperti langkah mundur pertama dari jargon baru Golkar sebagai partai bersih dan peduli pada pemberantasan korupsi.

Bukan karena Bamsoet terlibat kasus, sekalipun sudah pernah dipanggil KPK sebagai saksi dalam kasus e-KTP.

Baca: Sederet Fakta Pesta Gay di Cianjur, Pengakuan Pelajar Sampai Barang Bukti

Namun, Ray mengatakan terkait keterlibatan Bamsoet dalam pansus angket KPK merupakan sesuatu yang tidak sejalan dengan jargon bersih Golkar.

Apalagi, Bamsoet juga mendukung revisi UU KPK yang pada intinya memangkas beberapa kewenangan penting lembaga tersebut.

"Tak perlu berharap banyak akan terjadi perubahan penting di DPR," ucapnya.

Penunjukan Bamsoet ini sekaligus menandai keberlangsungan status quo DPR.

Oleh karena itu, kata Ray Rangkuti, jargon bersih dari Golkar jadi pertaruhan.

"Apakah ia semata-mata hanya pemanis sebagai upaya menarik simpati, tapi pada faktanya tak ada kemauan yang kuat menjadikan partai ini sebagai garda kuat bagi upaya pemberantasan korupsi," jelasnya.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini