TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyempurnakan kekuatan gempabumi tektonik yang terjadi wilayah Banten, Jakarta, dan Jawa Barat bagian barat Rabu (24/1/2018), pukul 13.32.45 WIB
Hasil update analisis BMKG menunjukkan bahwa gempabumi berkekuatan 5,0 SR terjadi dengan koordinat episenter pada 7,21 LS dan 105,99 BT.
"Atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 72 km Barat Daya Lebak-Banten pada kedalaman 44 km," ujar Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, Moch Riyadi dalam keterangannya, Rabu (24/1/2018).
Sebelumnya, dilansir dari BMKG, gempa terjadi pukul 13.32 WIB, Rabu (24/1/2018). Gempabumi berkekuatan 5,1 skala Richter (SR) kembali mengguncang Lebak, Banten. Guncangan gempa terasa sampai di Jakarta.
Baca: Tembak Kader Gerindra, Briptu AR Disebut Bela Diri oleh Wakapolri
Kedalaman gempa berada di 42 km di bawah permukaan laut. Lokasi gempa di 72 km barat daya Lebak, Banten. Titik koordinatnya di 7,19 LS dan 106,07 BT.
Lebih lanjut dijelaskan dia, dampak gempabumi yang digambarkan oleh peta tingkat guncangan (shakemap) BMKG menunjukkan bahwa guncangan gempabumi dirasakan di daerah Cimandiri, Panggarangan-Lebak, Cikande-Serang, Ujung Genteng, Curug Kembar, Kota Sukabumi, Jakarta, Tangerang dan Bekasi dalam skala intensitas II SIG-BMKG (II-III MMI).
Sementara Bogor, Cianjur, dan Depok merasakan guncangan dalam skala intensitas I SIG-BMKG (II MMI). Informasi tersebut sesuai dengan informasi dari masyarakat.
Gempabumi Selatan Banten ini termasuk dalam klasifikasi gempabumi berkedalaman dangkal akibat aktivitas subduksi Lempeng Indo-Australia ke bawah Lempang Eurasia. Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempabumi tidak berpotensi tsunami.
Gempabumi ini termasuk dalam gempa susulan Gempabumi Selatan Banten, Selasa (23/1/2018) dengan kekuatan 6,1 SR. (*)