Seolah terinspirasi dari aksi Zaadit tersebut, Fadli Zon turut memberikan 'kartu kuning'
Perbedaannya, kartu kuning yang dibuat Fadli Zon ternyata dalam bentuk puisi.
Hal ini bisa dilihat dalam cuitannya di Twitter hari ini
Berikut puisi terbaru Fadli Zon yang diunggah di Twitter pada hari ini, Senin (5/1/2018).
Sajak peluit kartu kuning
seperti mulut tersumpal kain
kau tak bisa bersuara
tak ada kata terdengar
tak ada kalimat tersiar
apalagi pidato berkobar
kemana gerangan
mahasiswa penggerak zaman
di era kematian logika
ketika dagelan jadi pemeran utama
rakyat makin menderita
biaya hidup menggila
listrik bensin gas sembako melonjak naik
harga diri terus tercabik
utang meroket juara
busung lapar headline berita
nyawa melayang banting harga
kau seolah menutup mata
tiada suara rintihan
tiada sayup-sayup desahan
apalagi orasi perjuangan
kemana gerangan
mahasiswa penggerak zaman
tiba-tiba kau tiup peluit nyaring
tanganmu mengacung kartu kuning
Balairung UI memecah sunyi
bergaung sampai ke pojok-pojok negeri
mengabarkan peringatan
tumpukan pelanggaran
tanpa kata-kata dan basa basi
kini kutahu dimana kau berdiri
Fadli Zon, 4 Februari 2018
(Tribunnews.com/ Bobby Wiratama)