TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Joko Widodo angkat bicara soal peristiwa siswa yang menganiaya gurunya hingga tewas.
Peristiwa tersebut terjadi guru honorer SMAN 1 Torjun, Kabupaten Sampang, Ahmad Budi Cahyono (26).
Ia dianiaya oleh muridnya HI (17).
Budi meninggal usai menjalani perawatan di rumah sakit.
"Baru saja kita lihat guru SMK di kabupaten Sampang Bapak Ahmad Budi Cahyono meninggal setelah dianiaya muridnya. Ini harus jadi catatan besar kita. Ada apa ini? Kenapa ini terjadi?" kata Jokowi saat membuka Rembuk Nasional Pendidikan dan Kebudayan di Depok, Jawa Barat, Selasa (6/2/2018).
Hadir dalam acara tersebut kepala dinas pendidikan dari seluruh provinsi dan kota/kabupaten.
Hadir juga para ketua pengurus organsiasasi profesi guru.
Baca: SBY: Saya Dituduh Gerakkan Orang untuk Bom Istana
Dalam kesempatan itu, Jokowi juga menyoroti aksi bullying antar pelajar yang masih terus terjadi.
Selain itu, ia juga menaruh perhatian pada tawuran antar geng sekolah.
"Ini harus jadi perhatian kita semuanya," kata Jokowi.
Jokowi menilai, peristiwa-perisriwa tersebut menunjukkan bahwa pendidikan di sekolah tidak hanya harus fokus kepada kecerdasan otak, tetapi juga kepada pendidikan karakter.
"Betapa pendidikan karakter budi pekerti masih jadi PR besar dalam proses pendidikan kita," kata dia.
Baca: Beginilah Reaksi Orangtua Murid Si Penantang Guru, Setelah Video Anaknya Viral