TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Sekjen Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Achmad Baidowi mengatakan, calon wakil presiden ( cawapres) pendamping Presiden Jokowi harus bisa meningkatkan elektabilitas mantan Wali Kota Solo di Pemilu 2019.
Baidowi, yang biasa disapa Awi, menyebutkan, cawapres Jokowi seharusnya melengkapi dari sisi usia dan keterwakilan kelompok Islam.
"Pertama, karena Pak Jokowi tidak terlalu kuat di dukungan komunitas Islam, khususnya santri maka cawapres Pak Jokowi harus dari muslim, kalangan santri. Kenapa? Karena Pak Jokowi dari kelompok nasionalis," kata Awi, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (21/2/2018).
Baca: Dapat Nomor 10, PPP Anggap Nilai Tertinggi
Lagi pula, kata Awi, kalangan nasionalis dan santri selalu berkoalisi dalam membangun pemerintahan.
Namun, ia mengatakan, bukan sembarang santri yang bisa mendampingi Jokowi, tetapi yang paham menjalankan pemerintahan.
Selain itu, ia menganggap kalangan muda juga menjadi sosok yang tepat sebagai cawapres Jokowi.
Dengan demikian, Jokowi bisa menyasar para pemilih muda pada Pemilu 2019.
"Jadi untuk mengamankan ceruk pemilih milenial yang kira-kira 40 persenan pada pemilu mendatang, baik itu yang berusia muda ataupun berjiwa muda, paling tidak muda itu ada dua kategori," lanjut dia.
Penulis: Rakhmat Nur Hakim
Berita ini telah tayang di Kompas.com dengan judul: Kriteria Cawapres Jokowi dari PPP, Muda dan Santri