News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

BNPB: Terjadi 513 Kejadian Bencana Selama 2 Bulan Di Tahun 2018, Longsor Paling Mematikan

Editor: Imanuel Nicolas Manafe
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Warga dibantu petugas mengevakuasi barang-barang milik korban yang tertimbun longsor di Kampung Muara, Desa Cipelah, Kecamatan Rancabali, Kabupaten Bandung, Selasa (31/10/2017). Bencana longsor yang terjadi Selasa dinihari tersebut menimbun dua unit rumah yang mengakibatkan empat orang meninggal dunia. (TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN)

Masyarakat awalnya sudah mengungsi. Namun karena longsor tidak segera terjadi, bahkan hingga berbulan-bulan akhirnya masyarakat kembali ke rumah untuk bekerja dan melakukan aktivitas sehari-hari.

Daerah rawan banjir makin meluas. Daerah yang semula tidak pernah terjadi banjir tiba-tiba terjadi banjir besar. Pengaruh antropogenik atau ulah manusia lebih dominan daripada faktor alam sebagai penyebab banjir.

Baca: Polisi Mulai Temui Titik Terang Kasus Kematian Mantan Wakapolda Sumut

Sutopo mengatakan, tingginya laju kerusakan hutan, lahan kritis, kerusakan lingkungan, degradasi sungai, lemahnya implementasi tata ruang, masih rendahnya budaya sadar bencana dan lainnya telah menyebabkan kerentanan meningkat. 

"Perlu upaya keras untuk memulihkan kembali kualitas lingkungan. Pengurangan risiko bencana harus menjadi investasi pembangunan dan bagian dari kehidupan berbangsa dan bermasyarakat. Sayangnya pengurangan risiko bencana masih terpinggirkan dalam kehidupan kita sehari-hari," ujar Sutopo.

Sutopo berujar, masyarakat diimbau tetap meningkatkan kewaspadaan menghadapi potensi banjir, longsor dan puting beliung. Potensi hujan selama Maret 2018 masih akan tetap tinggi.

Sesuai prediksi BMKG, curah hujan dengan intensitas tinggi berpotensi terjadi di Jawa Barat bagian tengah hingga timur, Jawa Tengah, DIY dan Jawa Timur. Kondisi tanah sudah jenuh air sehingga mudah terjadi banjir dan longsor.

Sebaliknya di daerah-daerah yang dilintasi atau berada di sekitar garis khatulistiwa seperti Riau, Sumatera Utara, Kalimantan Barat, dan Kalimantan Tengah akan makin kering sehingga berpotensi meningkatkan kebakaran hutan dan lahan. Sedangkan gempabumi dan tsunami dapat terjadi kapan saja.

"Untuk itu masyarakat agar terus waspada. Kenali lingkungan sekitarnya. Jangan lengah. Bencana dapat terjadi kapan saja," kata Sutopo.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini