Mardani menambahkan, partainya lebih intens menjalin komunikasi dengan Partai Gerindra.
Sehingga sulit bagi PKS untuk mendukung calon lain di luar yang sudah disepakati dengan Gerindra.
"Tapi bagi PKS, jika Gerindra siap maju karena berdua pun sudah 113 kursi, PKS akan bersama Gerindra. Plus karena komunikasi politik dengan Gerindra sudah intens berjalan, sulit bagi PKS mendukung calon lain selain yang disepakati Gerindra dan PKS," tegasnya.
Pengamat politik dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Indria Samego tidak yakin ada partai politik lama mau mendukung dan mengusung Ketua Dewan Pembina, Tommy Soeharto, sebagai Calon Presiden (capres) dalam Pilpres 2019.
"Bisa dipastikan tidak akan ada parpol lama yang mau dukung pencapresan Tommy," ujar Indria Samego.
Alasannya, parpol-parpol lama yang memiliki banyak kursi di parlemen sudah mempunyai capres sendiri.
"Mereka sudah punya calon sendiri yang selama ini sudah digadang-gadang," jelasnya.
Undang Jokowi
Hari ini, Partai Demokrat akan menggelar Rapimnas Partai Demokrat selama dua hari di Sentul, Bogor, Jawa Barat.
Presiden Jokowi dipastikan hadir dalam acara pembukaan.
Politisi Partai Demokrat Herman Khaeron mengungkapkan, salah satu agenda utama dalam rapimnas tersebut adalah melakukan konsolidasi internal dalam rangka pemenangan Pemilu 2019.
Herman membantah bahwa rapimnas akan diiringi dengan deklarasi dukungan terhadap Joko Widodo sebagai calon presiden.
Ia menegaskan bahwa Jokowi diundang sebagai kepala negara yang akan memberikan sambutan pembuka.
"Saya kira lazim ya di mana pun sebuah parpol dalam sebuah negara mengadakan acara besar, kemudian pada waktu pembukaan dihadiri Presiden," kata dia.
Herman mengatakan, Partai Demokrat juga akan mengundang berbagai komunitas nelayan, pembatik hingga petani dalam rapimnas hari ini.
Hal itu menjadi upaya Demokrat untuk mendengar berbagai aspirasi dari komunitas masyarakat. (tribun network/taufik ismail/mal/yat)