Drummer band indie itu, meyakini Gatot Nurmantyo akan sepakat dalam pendeklarasian itu.
"Tidak ada komunikasi. Saya sebagai ketua relawan, juga belum pernah bicara langsung ke beliau. Tapi, saya yakin, beliau pasti mau," tegasnya.
Baca: PM Australia Turnbull Jamu Jokowi dengan Makan Malam Halal di Kirribilli House
Alasannya jelas, menurut Rama masyarakat menginginkan sebuah perubahan karena sudah jenuh dengan kepemimpinan saat ini.
Gatot dinilai sebagai sosok yang tepat untuk menduduki posisi "RI 1" pada 2019 mendatang.
Ketegasan, mampu merangkul semua pihak dan juga kemampuan membongkar kasus-kasus mengenai pertahanan negara, dirasa oleh mereka tepat untuk menjadi pemimpin.
Bukan hanya itu, sikapnya yang sederhana juga merupakan nilai tambah bagi Gatot.
"Dari hal itu semua, kami sependapat bahwa beliau dapat menjadi pemimpin dan contoh yang baik bagi masyarakat Indonesia," katanya.
Keseriusan lainnya, Rama menjelaskan, pihaknya akan bertemu dengan sejumlah pimpinan partai politik.
Pihaknya, sudah menjajaki kemungkinan bertemu dengan pipmpinan pengurus Partai Demokrat, PKB, PBB dan PAN.
Ia berharap, dari pertemuan itu ada suatu pertimbangan dari partai mengenai nama Gatot Nurmantyo.
"Kami akan bicara mengenai rekam jejak Pak Gatot selama ini. Segala alasan kita untuk mendukung beliau," katanya.
Menurutnya, meski setiap parpol telah memiliki calonnya masing-masing, namun bukan tidak mungkin nama Gatot akan tetap dipertimbangkan.
Namun jika itu tidak terealisasi, maka Gatot akan diberikan tempat menjadi ketua dewan pembina Relawan Selendang Putih Nusantara.
"Selendang itu tanda kehormatan, putih itu artinya suci. Jadi kehormatan yang suci bagi kami, menyerahkan bapak Gatot Nurmantyo untuk Indonesia," ujar lulusan Akademi Militer angkatan 1982 itu. (Tribun Network/amriyono/coz)