Laporan Wartawan Tribunnews.com Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Nama Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab mulai muncul sebagai calon presiden (capres).
Partai Gerindra tidak bisa menampung Rizieq untuk maju pada Puilpres 2019 karena sudah mendukung Prabowo Subianto.
Politikus Partai Gerindra Ahmad Riza Patria menjelaskan pihaknya tidak bisa mendukung sosok selain Prabowo.
"Iya (tidak bisa), kita tidak mungkin mendukung yang lain," ujar Riza saat dihubungi, Senin (26/3/2018) sore.
Baca: Beda dengan Prabowo, Jokowi Optimis Tahun 2030 Ekonomi Indonesia Masuk 10 Besar Terkuat Dunia
Ia menegaskan, sejak awal Partai Gerindra sudah solid mengusung sang ketua umum, Prabowo Subianto sebagai capres, untuk kembali menantang Joko Widodo (Jokowi) yang telah mengantongi dukungan dari lima partai politik (parpol). Riza menambahkan, partainya segera mendeklarasikan capres yang akan mereka usung.
"Kita sudah fokus solid, mantap untuk putuskan, deklarasikan Prabowo sebagai capres," tegas Riza.
Pendeklarasian itu, kata Wakil Ketua Komisi II DPR tersebut, rencananya diumumkan pada April mendatang.
"Insya Allah, waktunya di Bulan April ini ya," kata Riza.
Menurut Riza, siapa pun yang mau mencalonkan diri sebagai capres maupun cawapres, harus mengantongi 20 persen dukungan parpol.
"Ya jadi kan saya kira untuk mencalonkan presiden maupun wakil presiden kan harus mendapat dukungan parpol 20 persen. Jadi, saya yakin Habib Rizieq sangat memahami aturan pemilu dan sebagainya," tutu Riza.
Sebelumnya, Partai Nasional Demokrat (Nasdem) menyatakan, pencalonan Rizieq Shihab sebagai capres 2019, bisa saja terjadi jika ada parpol yang mau mengusungnya.
Nasdem bahkan membayangkan Prabowo Subianto bosa berduet dengan panglima tertinggi FPI itu.