"Rumah di situ, kalau beli sekarang ya sekitar Rp 1,5 miliar," kata Khorihan, Ketua RT/RW 02/03 Kelurahan Wonorejo, Kecamatan Rungkut.
Berdasarkan data yang ia dapat, Dita dan keluarga tinggal di sana sejak 2012.
Keluarga itu pindah dari Tembok Dukuh Surabaya.
Ini sekaligus menjelaskan iformasi yang belum pasti soal tahun mereka tinggal di sana.
Bahkan, ketika SURYA.co.id bertanya kepada para tetangganya, tak ada yang bisa memastikan dengan pasti.
"Seingat saya baru tiga tahun mereka tinggal di sini," kata Yuki, warga yang rumahnya hanya terpisah oleh tembok pembatas dengan rumah Dita.
Sementara Ketua Sub RT/RW 02/03 Kelurahan Wonorejo, Adi, mengatakan, Dita dan keluarganya sudah tinggal sejak tahun 2010.
Pria ini juga tinggal di barisan perumahan yang sama dengan Dita.
Adi dan Yuki tak paham pasti karena Dita disebut jarang bersosialisasi dengan warga setempat.
"Kalau anaknya yang kecil main di depan rumah dan didatangi anak saya, dia selalu langsung masuk," ungkap Yuki.
Khorihan mengatakan, Dita dan keluarga tergolong orang dengan penghasilan cukup.
Mereka punya usaha pembuatan minyak kemiri, minyak jinten, dan berbagai jenis minyak serupa lain.
Usaha itu dijalankan di dalam rumah.
Sepengetahuan Khorihan, banyak orang keturunan Cina yang datang ke rumahnya untuk sekadar mengambil minyak produksi Dita.
"Paling beberapa jeriken dalam satu kali produksi," ujarnya.