Dita tak pernah memberikan salinan kartu keluarga kepada pengurus RT.
Para tetangga pun tak ada yang tahu bahwa Dita adalah Ketua Jamaa Anshurat Daulah (JAD) Surabaya.
Yang mereka tahu, beberapa kali tampak orang berkumpul di rumah Dita. Mereka mengendarai mobil dan motor.
Khorihan juga sanksi apabila Dita dan keluarga disebut pernah pergi ke Suriah dalam beberapa tahun terakhir.
Sebab, ia hampir tak pernah meninggalkan jamaah salat di musala saban hari.
"Pernah sekali dua minggu tidak jamaah. Saya dan bapak-bapak lain datang ke rumahnya. Ternyata lagi sakit," kata dia.
Dita juga tak pernah meminta pengurusan berkas ke RT untuk pergi ke luar negeri.
(Surya.co.id/Aflahul Abidin)
Artikel ini telah tayang di surya.co.id dengan judul Pelaku Bom Tiga Gereja Surabaya Punya Usaha Minyak dan Hidup di Rumah Elite Seharga Rp 1,5 M