Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reza Deni
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Hengky Irawan, mantan Aktivis 98 mengatakan bahwa panitia pelaksana Rembuk Nasional 50 Ribu Aktivis 98 terus melakukan konsolidasi.
Selain terjun ke daerah-daerah untuk berkomunikasi dengan mantan aktivis, Hengky menuturkan bahwa rembuk yang diadakan pada tanggal 7 Juli nanti di Monas itu juga memiliki lima substansi yang akan dibahas.
"Yang pertama tentang melawan intoleransi, radikalisme, dan terorisme," ujar Hengky di Graha Pena 98, Jakarta Selatan, Kamis (28/6/2018).
Baca: Ganjar Akui Strategi Sudirman Said Bagus Jelang Pemungutan Suara
Dilanjutkan Hengky, pembahasan selanjutnya yakni soal usulan tentang pentingnya peresmian hari Bhinneka Tunggal Ika.
"Tiga pilar lain sudah ditetapkan sebagai hari nasional, Hari Kebangkitan Nasional, Hari Proklamasi yang juga bertepatan dengan kemerdekaan Indonesia, dan Hari Konstitusi," tambahnya.
Hengky menambahkan bahwa substansi yang ketiga yaitu penguatan terhadap pemberantasan korupsi.
"Yang keempat menguatkan perekonomian rakyat untuk berdikari secara ekonomi," tambahnya.
Yang terakhir, yakni pemberian gelar pahlawan reformasi untuk korban Tragedi Trisakti dan Semanggi.
"Ada empat orang dari Trisakti, enam orang tragedi Semanggi 1, dan satu orang di tragedi Semanggi 2," pungkasnya.
Dalam rembuk yang akan diadakan di Monas nanti, dijadwalkan Presiden Joko Widodo pun hadir.