Digital bukan hanya displaynya saja, tetapi semua proses sistemnya, proses untuk menghitung senjata dan perkenaan target semua dicatat oleh komputer.
"Dan juga gabungan antara optik dan elektronik sehingga kita sebut electro optic sensor. Itu salah satu kemampuan yang dimiliki helikopter Apache," kata Cahyo.
Selain itu, helikopter itu bisa melakukan pertempuran pada kondisi siang maupun malam hari. Bahkan, kata Cahyo, kondisi malam malah menjadi salah satu keunggulan helikopter tersebut.
Sehingga, pilot yang mengoperasikan dilatih untuk bertempur saat kondisi gelap.
Baca: Satpol PP Kota Tangsel Musnahkan Lapak PKL yang Bandel di Pasar Serpong
Helikopter Apache, lanjut Cahyo, memiliki kemampuan bermanuver di malam hari karena kecangihan sensor.
"Pilot helikopter Apache juga dilatih secara intensif untuk mampu terbang di malam hari," terang Cahyo.
Helikopter Apache AH-64 dapat digunakan di berbagai medan seperti hutan dan pegunungan. Dalam sekali melalukan penerbangan jarak tempuh terjauhnya sejauh 500 mil.
Untuk mengoperasikan helikopter Apache dibutuhkan dua orang awak pemudi. Karena kecanggihan alat transportasi udara itu membuat seorang pilot harus menempuh pendidikan yang cukup lama.
TNI AD mengirim 20 penerbang terbaiknya ke Amerika dan dilatih di US Army Flight School, lalu menjalani masa pendidikan sekitar 8-10 bulan.
Dengan jumlah heli yang dimiliki Indonesia sebanyak delapan unit, maka dibutuhkan 16 pilot untuk mengawaki kendaraan tersebut. Kini, pilot yang sudah menyelesaikan pendidikannya di sana hanya baru 10 penerbang.(*)