Salah seorang tukang tenun yang tertua menghadap penulis, lapor kalau mesin tidak mau jalan karena yang “tunggu" ngambeg, lantaran kita semua kerdja melebihi waktu tanpa minta izinnya.
Disinilah kami repot mengatasinya sebab bukan soal percaya atau tidak karena itu psikologis sudah mempengaruhi alam pikiran mereka yang dalam hal ini justru merekalah faktor penentu.
Jalan keluar kami dapat dengan mengeluarkan segera insentif yang cukup. Ternyata besoknya ada pengaruhnya dan mesin tidak pernah berhenti lagi. Untuk sementara ketegangan mereda.
Malam hujan tangis
Persoalan menjahitpun bukanlah enteng karena selain diburu waktu juga lembutnya sutera menyebabkan bila mau dipotong atau pun dijahit bak putri yang ditawari kawin saja. Kletat kletet kata orang jawa.
Disinipun putri-putri terpaksa kerja malam dan bahkan sampai pagi.
Kala itu sudah tanggal 8 Agustus 1969, entah karena capai atau ikut merasa diburu-buru hingga mudah tersinggung, pada tengah malam semua karyawati pada nangis. Kami jadi repot dibuatnya.
Usut punya usut ternyata selisih pendapat antara pengatur dengan pelaksananya yang masing-masing punya pengikut sehingga nangis itu jadinya. Untung akhirnya dapat diakurkan lagi tapi terpaksa grupnya dipisahkan dan pekerjaan dapat berjalan normal lagi.
Terlambat diserahkan pada Gubernur-gubernur
Akhirnya tanggal 14 Agustus semua telah selesai meskipun terpaksa terlambat untuk upacara penyerahan kepada para Gubernur yang pada waktu itu kebetulan ada rapat kerja di Jakarta, sehingga hanya secara simbolik yang diwakilkan pada tiga Pangkowilhan.
Kami merasa terharu meskipun hanja dari layar T.V. dapat melihat akhirnja Duplikat Sang Saka Merah Putih dapat berkibar menggantikan yang asli pada Upatjara Peringatan Detik-detik Proklamasi di Istana Negara, walaupun oleh sementara wartawan diberitakan bahwa Duplikat tersebut dibuat oleh suatu perusahaan Swasta Nasional.
Yang betul adalah dibuat oleh Institut Teknologi Tekstil Bandung dengan dibantu oleh P.T. Ratna di Ciawi Bogor.
Perlu kami sampaikan bahwa hingga kini telah dibuat Duplikat dengan ukuran Persis dengan aslinya jaitu 178 cm x 274 cm setiap bendera.