TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Jelang berakhirnya Asian Games 2018, Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian menggelar rapat pengamanan pesta olahraga terbesar se-Asia itu.
Tito mengatakan ada 9.442 pasukan gabungan yang mengamankan acara tersebut, yang akan berfokus di Stadion Gelora Bung Karno (GBK).
"Titik utama kita nanti adalah di closing ceremony, di GBK. Kita menyiapkan pasukan sebanyak 9.422 gabungan Polri, TNI dan Pemda, mulai dari Satpol PP, pemadam kebakaran, ambulans, dan lain-lain. Khususnya untuk quick respons bila terjadi apa-apa," ujar Tito di Mapolda Metro Jaya, Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta Selatan, Kamis (30/8/2018).
Baca: Secara Umum, Kapolri Sebut Penyelenggaraan Asian Games 2018 Tidak Ada Gangguan Keamanan
Dalam pengamanan ini, ia mengatakan Polri dan TNI tetap akan berfokus kepada masalah-masalah utama terkait terorisme dan masalah kemacetan lalu lintas.
Dampak kemacetan lalin diwaspadai Tito lantaran adanya penutupan lalin di sekitar GBK saat acara Closing Ceremony berlangsung.
Selain itu, jajarannya juga akan mewaspadai sejumlah gangguan keamanan kejahatan ringan. Seperti, copet, jambret, ataupun pencurian kendaraan motor-motor yang diparkir.
"Tadi sudah kita susun kantong parkirnya, kemudian sistem masuk keluarnya, penutupan arus, nanti pak Royke dan Dirlantas harus menjelaskan, penutupan lalu lintas pada saat closing ceremony," imbuhnya.
"Kemudian, untuk kebakaran hutan dan lahan yang dari awal sudah kami manage dari awal jangan sampai mengganggu Asian Games. Alhamdulillah kerjasama semua pihak yang dipimpin bapak Panglima TNI, tidak mengganggu di Sumatera Selatan. Jadi relatif sama dengan hari biasa aman di sana," tutur Tito.