TRIBUNNEWS.COM - Nilai tukar rupiah terhadap Dollar dikabarkan terus merosot.
Mata uang Garuda sudah menembus Rp 14.800 per dollar, atau level terendah sejak krisis 1998.
Bank Indonesia (BI) menyatakan bahwa nilai tukar rupiah yang merosot bahkan sudah keluar dari fundamental.
Reuters pada Selasa (4/9/2018) pukul 18.12 sore mengumumkan bahwa nilai tukar rupiah sudah berada di Rp 14.954 per dollar AS.
“Betul bahwa rupiah ini tergantung juga dengan sentimen pasar, tetapi hitungan fundamentalnya harusnya tidak selemah ini,” kata Gubernur BI Perry Warjiyo.
Menurut Perry, pelemahan nilai tukar rupiah banyak dipengaruhi oleh sentimen negatif baik di luar negeri maupun dalam negeri.
Dari luar negeri, misalnya kenaikan bisa disebabkan dari Argentina dan Turki dalam isu perang dagang.
Sementara dari domestik adalah pembelian valas oleh korporasi untuk impor yang masih besar.