TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Arup Indonesia (Arup), perusahaan independen yang terdiri dari para disainer, perancang, insinyur, konsultan dan spesialis teknis mengajak Indonesia untuk merangkul sebuah revolusi mental dalam pembangunan perkotaan yang mengutamakan kesehatan dan kebahagiaan para penduduknya. Hal ini akan mengarah pada berbagai kota yang lebih produktif, efisien dan bersaing di seluruh bagian negara ini.
Neil Walmsley sebagai Cities & Planning Leader untuk Singapura, Indonesia dan Malaysia menyatakan, saat merancang perkotaan, sudah tidak cukup lagi hanya fokus terhadap strategi mengurangi atau menghilangkan isu-isu spesifik seperti polusi, kemacetan, dan sampah saja.
”Mobilitas, kesehatan, produktifitas dan yang terutama, kebahagiaan sangat terkait satu sama lain. Bukti dampak yang sangat jelas terhadap kesehatan warga dalam kota yang sangat padat lalu lintasnya adalah polusi suara dan kualitas udara yang sebagian besar disebabkan emisi gas buang kendaraan," kata Walmsley, Kamis (13/9/2018).
Kota-kota di Indonesia tumbuh lebih cepat dibandingkan negara-negara lain di Asia. Diperkirakan 10 tahun mendatang, 68% populasi Indonesia akan tinggal di perkotaan.
Hari ini, 14 kota di seluruh Indonesia memiliki populasi lebih dari 1 juta orang dan Jakarta, kota terbesar di Indonesia, oleh Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (BAPPENAS) diperkirakan kepadatan lalu lintas telah menyebabkan kerugian ekonomi sebesar Rp. 67.5 triliun pada tahun 2017.
Dalam penelitian yang diterbitkan oleh Arup “Rethinking Urban Mobility”, disimpulkan bahwa perkotaan yang sukses adalah saat menjadi rumah bagi masyarakat yang sehat, bahagia dan produktif, dan menarik bagi para pengunjung dan dunia usaha.
Baca: Bertani Jahe Merah di Perkotaan? Ini Bukti dari Warga Griya Lembah Depok bersama Bintang Toedjoe
Untuk memungkinkan ini, otoritas kota sebaiknya menyediakan pilihan-pilihan mobilitas yang terjangkau tetapi juga efektif mengurangi polusi dan kepadatan, meningkatkan keamanan, mendukung aktifitas fisik warga dan meningkatkan penggunaan tanah.
Gabriel Hyde, pimpinan Arup Indonesia, Asian Games 2018 memberikan sedikit gambaran peluang dalam sistem mobilitas perkotaan dan langkah-langkah untuk membantu perkotaan di Indonesia meningkatkan kualitas hidup warga kotanya.
Arup menjalin kerjasama yang baik dengan banyak pemikir terdepan, pelobi dan para penentu dalam perubahan tata kota termasuk World Economic Forum, C40 Cities Climate Leadership Group dan Yayasan Rockerfeller dan lain-lain.
Arup telah menjalin kerjasama dengan otoritas transportasi Jakarta untuk meningkatkan sistem kereta api dan konektifitas pejalan kaki.
"Arup menggunakan berbagai pengetahuan dan pengalaman di berbagai proyek dan wawasan dari berbagai penelitian untuk membantu perkotaan di Indonesia berubah menjadi lebih bersaing,” katanya.
Saat ini, kata Hyde adalah waktu yang tepat bagi seluruh pihak yang berkepentingan di Indonesia untuk bersama-sama membuka wawasan tentang filosofi pembangunan kota berbasis kesehatan dan kebahagiaan warga dan PT Arup Indonesia sangat siap untuk menjadi bagian aktif di dalamnya.”