Nawaitu shauma hâdzal yaumi ‘an adâ’i sunnatil âsyûrâ lillâhi ta‘âlâ.
Artinya: "Aku berniat puasa sunah Asyura hari ini karena Allah SWT."
Puasa sunah di bulan Muharram ini memiliki keutamaan besar.
Rasulullah SAW dalam riwayat Muslim mengatakan bahwa ia akan menunaikan puasa Tasu'a atau Asyura sekiranya ada umur pada tahun mendatang.
عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَبَّاسٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَئِنْ بَقِيتُ إِلَى قَابِلٍ لَأَصُومَنَّ التَّاسِعَ وَفِي رِوَايَةِ أَبِي بَكْرٍ قَالَ يَعْنِي يَوْمَ عَاشُورَاءَ
Artinya: "Dari Abdullah bin Abbas RA, ia berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda, 'Kalau sekiranya aku hidup hingga tahun depan, niscaya aku kan puasa pada hari Sembilan (Muharram)' pada riwayat Abu Bakar ia berkata, yakni 'pada hari sepuluh (Muharram)." (HR Muslim)
Berikut sejumlah keutamaan puasa di bulan Muharram:
1. Sikap meneladani Nabi Harun dan Nabi Musa Alaihissalam juga Nabi Muhammad SAW yang sudah melakukan puasa di hari Asyura.
2. Menjadi latihan untuk kita semua menjadi sosok yang lebih baik salah satunya menahan godaan dan menahan hawa nafsu.
3. Bisa menghapus semua dosa kecil 1 tahun, selain dosa besar dan syirik kepada Allah.
(TribunSolo.com/Rohmana Kurniandari)