TRIBUNNEWS.COM -- Drama kebohongan Ratna Sarumpaet yang bergulir sejak awal Oktober 2018 ini sukses menuai perhatian masyarakat Indonesia.
Episode drama Ratna Sarumpaet mencapai puncaknya usai Rabu (4/10/2018) sore, Ratna mengakui bahwa ia berbohong sudah dianiaya.
Kenyataan sebenarnya, menurut Ratna Sarumpaet, wajahnya yang lebam-lebam tersebut akibat operasi plastik sedot lemak di pipi.
Mohamad Guntur Romli, Politisi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) sekaligus Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf Amin memberikan komentar terkait sebuah berita media online yang berjudul "Polisi: Ratna Sarumpaet Bayar Oplas dengan Rekening Bantuan Toba".
Dalam memberikan komentarnya tersebut, Guntur Romli pun menyebutkan bahwa baru kemarin Ratna Sarumpaet dipuji Cut Nyak Dien dan Kartini Indonesia, tapi sehari setelahnya justru terbongkar kebohongannya.
Pasca terbongkar kebohongan pun, Ratna Sarumpaet diselidiki oleh pihak kepolisian.
Rupanya, pihak kepolisian mendapatkan temuan bahwa Rata Sarumpaet ini diduga menggelapkan dana bantuan.
Lantas, Guntur Romli pun bertanya inikah karma penggelapan dana bantuan.
"Polisi: Ratna Sarumpaet Bayar Oplas dengan Rekening Bantuan Toba http://detik.id/VrfE0R
baru kemaren dipuji Tjut Nyak Dien & Kartini dgn pembelaan yg berlinang air mata,