TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Grace Natalie, mengimbau para politisi untuk mengedepankan kejujuran dalam berpolitik di Indonesia.
Hal ini merujuk pada kasus penyebaran berita bohong atau hoaks dari Ratna Sarumpaet yang mengaku dianiaya.
Menurutnya, kebohongan tersebut pada akhirnya dapat menghancurkan dan memecah belah bangsa ini.
“Kita yang bergerak dalam dunia politik harus tegas menegakkan kejujuran. Kasus Bu Ratna Sarumpaet mengajarkan kita bahwa kebohongan walau mungkin dipercaya untuk sesaat, tapi pada akhirnya hanya menghancurkan dan memecah-belah,” ujar Grace, dalam keterangannya, Jumat (5/10/2018).
Ia mengaku prihatin terhadap kebohongan dari ibunda Atiqah Hasiholan tersebut.
Di sisi lain, ia juga menyayangkan sikap terburu-buru kubu Prabowo yang dengan segera memanfaatkan berita Ratna untuk menyerang kubu Jokowi.
"Dalam dunia yang penuh hoax saat ini, prinsip cek dan ricek mutlak diperlukan. Keterburu-buruan yang dilandasi sikap emosional berlebihan justru merugikan semua pihak," katanya.
Mantan jurnalis ini merasa beruntung kebohongan itu terbongkar dengan segera. Ia tidak bisa membayangkan betapa mengerikannya jika rakyat benar-benar menyangka bahwa Ratna memang dianiaya secara sadis.
"Tidakkah itu akan menimbulkan kemarahan dan bahkan pembalasan berbentuk serangan fisik? Ngeri saya membayangkan berlangsungnya konflik horizontal dalam masyarakat yang saat ini memang sensitif secara politik," kata dia.
Maka dari itu, Grace mengimbau semua pelaku politik untuk senantiasa mengedepankan kepentingan bangsa dalam suasana menjelang Pileg dan Pilpres 2019.
Selain itu, ia juga meminta semua pihak untuk berkonsentrasi pada perumusan tawaran langkah untuk menyejahterakan masyarakat.
“Kita, para pelaku politik, sedang berada dalam sorotan masyarakat. Apa yang kita lakukan akan dijadikan rujukan oleh masyarakat luas. Kalau kita membenarkan dan bahkan menyebarkan kebohongan, kebencian, fitnah; itu akan langsung berdampak pada perilaku masyarakat,” kata dia.
"Mari bersama menjadikan proses pemilu untuk kepentingan masyarakat luas, bukan untuk kepentingan politik sempit yang menghalalkan segala cara," ujar Grace.