Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Direktur Jenderal Anggaran Kementerian Keuangan Askolani mengatakan pemerintah menggelontorkan dana senilai Rp 500 miliar untuk melakukan renovasi 23 ribu rumah korban gempa bumi di Lombok, Nusa Tenggara Barat.
Ia mengatakan renovasi tersebut akan dilakukan sepanjang 2018-2019.
"23 ribu rumah yang sudah diverifikasi, rusak sedang, ringan, ada berat juga. Anggarannya sekitar Rp 500-an miliar. Insya Allah bisa selesai 2018-2019," ujar Askolani di kantor Kemenko PMK, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Jumat (5/10/2018).
Baca: Dahnil Anzar Sebut Kemurahan Hati sebagai Kelemahan Kubu Prabowo, Begini Sentilan Akun Cak Lontong
Disampaikan dalam rapat Rapat Menteri Terkait Tindak Lanjut Penanganan Bencana di Lombok, pemerintah menargetkan target penyelesaian rehabilitasi dan rekonstruksi korban berdampak di Lombok, dapat selesai pada Maret 2019.
"Pada kesempatan ini rehabilitasi dan rekon rumah penduduk diharapkan dapat diselesaikan segera. Seperti arahan Bapak Wapres di NTB dan penyelesaian rehabilitasi dan rekonstruksi rumah penduduk agar dapat diselesaikan pada Maret tahun 2019," ujar Menko PMK Puan Maharani yang membuka rapat tersebut.
Baca: Wali Kota Pasuruan Setiyono, Jadi Kepala Daerah ke 17 yang Berkantor di KPK
Sementara itu, Deputi Bidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana), Harmensyah mengatakan, pihaknya telah melakukan verifikasi pada 80 persen rumah korban berdampak gempa di pulau seribu mesjid itu.
"Jadi kita sudah verifikasi dari total keseluruhannya dari 204 ribuan rumah, itu sudah 80 persen yang sudah kita verifikasi dan itu segera kita berikan pendanaan pada masyarakat dan segera di bangun," kata Hermansyah di tempat yang sama.