News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pesawat Lion Air Jatuh

Cerita Perjalanan KRI Srikuda dalam Operasi Pencarian Korban dan Bangkai Pesawat Lion Air

Editor: Imanuel Nicolas Manafe
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Personel TNI AL menurunkan empat kantong jenazah berisi korban pesawat Lion Air JT610 yang jatuh di Tanjung Karawang, Jawa Barat, Senin (29/10/1018)

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Proses pencarian korban dan bangkai pesawat Lion Air JT 610 yang jatuh di perairan Tanjung Karawang memasuki hari ketiga pada Rabu (31/10/2018).

TribunJakarta.com berkesempatan melihat langsung proses pencarian korban dan bangkai pesawat, menggunakan KRI Sikuda yang berangkat pukul 06.00 WIB dari Jakarta International Container Terminal (JICT) II, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Selasa (30/10/2018).

Baca: Gubernur Bangka Belitung Sambangi Posko Keluarga Lion Air JT-610 di RS Polri Kramat Jati

Sebelum bisa ikut operasi pencarian korban dan bangkai pesawat di lokasi jatuhnya pesawat menggunakan KRI Sikuda, TribunJakarta.com meminta izin terlebih dahulu kepada Kepala Dinas Penerangan Koarmada I, Letkol Laut (P) Agung Nugroho.

Setelah mendapatkan izin, TribunJakarta.com berangkat menuju lokasi jatuhnya pesawat bersama awak media lainnya ke perairan Tanjung Karawang, lokasi pesawat dinyatakan hilang.

Di awal perjalanan, terlihat sampah plastik dan sampah rumah tangga bertebaran dan mengapung di perairan Tanjung Priok, namun sampah tersebut sudah tak lagi ditemui ketika KRI Sikuda terus melaju dan berada di tengah laut.

Sekiranya dua setengah jam lebih berlayar, KRI Sikuda pun tiba di lokasi jatuhnya pesawat sekiranya pukul 08.40 WIB, dan langsung bersandar dengan KN SAR Sadewa yang juga sudah bersandar dengan KN SAR Basudewa.

Lanjut, sejumlah awak media yang ada di KRI Sikuda pun diizinkan untuk pindah dan melihat langsung proses pencarian dari atas KN SAR Basudewa.

Setibanya di KN SAR Basudewa, tumpukan serpihan pesawat dan barang-barang penumpang yang berhasil ditemukan pun terlihat menumpuk hingga setinggi kurang lebihnya satu meter.

Terlihat, sejumlah petugas Basarnas Special Group (BSG) pun tengah mempersiapkan alat-alat penyelaman mengenakan pakaian selam berwarna hitam.

Kasi Ops Basarnas DKI Jakarta Made Oka menuturkan, ada 100 lebih penyelam gabungan yang diterjunkan untuk mencari bangkai pesawat tersebut.

"Jumlah penyelam gabungan Basarnas hampir 30 kemudian dari Kopaska juga sama, lalu Marinir kemudian Denjaka hampir 70. Dari Polair hampir 34, kemudian dari KLPP 15 orang," ucap Made Oka di KN SAR Basudewa yang tengah mengambang di perairan Karawang.

Sejumlah personel Taifib satuan elite Korps Marinir, Kopaska, Basarnas Special Group, terlihat bolak-balik menuju KN SAR Basudewa setelah mencari menggunakan perahu Rigid Inflatable Boat (RIB).

Ketika tiba di KN SAR Basudewa, terlihat sejumlah personel tersebut membawa kantung jenazah, yang di dalamnya berisi serpihan pesawat, barang-barang, atau pun bagian potongan tubuh korban pesawat Lion Air JT610.

Sekiranya satu setengah jam lebih berada di KN Sar Basudewa melihat proses SAR, akhirnya awak media pun kembali ke KRI Sikuda dan meninggalkan KN SAR Basudewa untuk menuju KRI Rigel.

Setibanya di KRI Rigel, sejumlah personel TNI Angkatan Laut yang ada di KRI Sikuda terlihat memindahkan bantuan logistik ke KRI Rigel.

Di KRI Rigel juga, KRI Sikuda menjemput sejumlah awak media yang sudah menginap satu malam sejak sejak Senin 29 Oktober untuk kembali ke Tanjung Priok.

Selanjutnya, KRI Sikuda pun melanjutkan perjalanan menuju kawasan Tanjung Pakis, Karawang, untuk menampung sejumlah personel yang sedang melakukan pencarian di kawasan tersebut menggunakan perahu karet.

Beberapa jam menunggu, petugas yang melakukan SAR menggunakan perahu karet pun tak kunjung tiba membawa hasil.

Di sela-sela menunggu, sejumlah awak media yang telah mengikuti kegiatan sejak pagi disajikan konsumsi berupa mi goreng instan.

Karena porsi yang disajikan tidak cukup banyak dan telah habis, TribunJakarta.com bersama sejumlah awak media lainnya akhirnya mencoba memasak lagi mi instan di dapur KRI Sikuda yang sudah disediakan.

Ukuran dapur KRI Sikuda pun terbilang cukup kecil, dan hanya berukuran sekiranya 3x3 meter persegi, dengan dua kompor listrik, satu mesin pendingin, satu rak piring, dan tempat untuk mencuci.

Sebanyak 10 bungkus mi instan, kami olah dengan sejumlah sayuran yang ada di mesin pendingin.

Terlihat, sayuran di mesin pendingin pun cukup lengkap dengan adanya kol, cabai, bawang, tempe, dan sejumlah bahan pangan lainnya.

Selesai memasak, mi goreng instan ala kadarnya pun disajikan dan langsung disantap bersama oleh para awak media yang telah menunggu.

Sekiranya pukul 19.00 WIB, akhirnya KRI Sikuda pun mendapat satu kantung jenazah berwarna kuning, dari kapal Kolinlamil yang ada di perairan.

Kolonel Laut Salim Dansatrol Lantamal III menuturkan, kantung jenazah tersebut berisi pakaian korban yang ditemukan, serta potongan tubuh korban.

"Kantung jenazah ini berisi bagian tubuh korban, barang-barang, dan serpihan pesawat yang berhasil ditemukan," ujar Salim di KRI Sikuda.

Baca: 49 Kantong Jenazah Diserahkan ke DVI Polri, Lion Air Sebut 17 Korban Sudah Teridentifikasi

Setelah memeriksa temuan tersebut, KRI Sikuda pun kembali melanjutkan perjalanan menuju Pelabuhan Tanjung Priuk untuk mengantarkan kantong jenazah tersebut.

Sekiranya pukul 20.00 WIB, akhirnya KRI Sikuda pun berlabuh di Tanjung Priok, dan membawa satu kantung jenazah yang langsung diidentifikasi awal oleh sejumlah petugas DVI yang ada di lokasi.

Penulis: Dwi putra kesuma

Berita ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul: Cerita Perjalanan KRI Sikuda Ikut Mencari Korban dan Serpihan Pesawat Lion Air JT610

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini