Ketua Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI Nurhayati Ali Assegaf membahas isu perubahan iklim dalam pertemuan dengan Parlemen Yunani. Ia juga mendorong agar isu perubahan iklim dapat menjadi isu utama dalam pertemuan Inter-Parliamentary Union (IPU) agar menjadi perhatian dunia.
“Tidak dapat dipungkiri bahwa saat ini seluruh dunia mengalami fenomena yang disebut dengan perubahan iklim, termasuk di Indonesia. Kejadian maupun bencana alam yang terjadi di Indonesia baru-baru ini tidak dapat dilepaskan dari akibat perubahan iklim,” ungkap Nurhayati dalam sidang antar Parlemen di Athena, Yunani, baru-baru ini.
Nurhayati menuturkan, Indonesia (DPR RI) sendiri telah menginisiasi diadakannya World Parliamentary Forum (WPF). WPF merupakan wadah pertemuan anggota parlemen dan para pemangku kepentingan di dunia untuk saling bertukar pikiran dan mencapai target Sustainable Development Goals (SDGs), salah satunya terkait dengan perubahan iklim.
“Perubahan iklim dapat diatasi bila semua negara ikut andil dalam pencegahannya, baik melalui jalur eksekutif maupun jalur legislatif seperti saat ini,” papar Nurhayati yang dalam kesempatan ini didampingi Wakil Ketua BKSAP DPR RI Rofi’ Munawar dan Duta Besar Indonesia untuk Yunani Ferry Adamhara.
Selain pembahasan mengenai perubahaan iklim, pertemuan DPR RI dengan Parlemen Yunani yang dipimpin oleh Panagiota Kozompoli-Amanatidi, President of the of Greece-Indonesia Parliamentary Friendship juga membahas berbagai peluang kerja sama kedua negara, seperti kerja sama sektor maritim, perkapalan, transportasi kelautan (coastal maritime transportation); dan kerjasama di bidang ekonomi, terorisme dan isu-isu lainnya.
Pihak Parlemen Yunani menyambut baik rencana kerja sama tersebut dan berharap kedua belah pihak dapat segera menindaklanjuti di dalam negerinya masing-masing. Dilakukan juga pertemuan dengan Athens Chamber of Commerce and Industry (ACCI) yang dipimpin oleh Member of Administrative Board and Head of Business Consulting dan dihadiri oleh Board of Director.
Isu-isu yang diangkat dalam pertemuan tersebut diantaranya adalah rencana penandatanganan Perjanjian Kerja Sama Ekonomi RI-Yunani, yang pada saat ini berada dalam tahap finalisasi; Peluang pemanfaatan Yunani sebagai pintu masuk produk RI ke Eropa, mengingat letak Yunani yang strategis. Selain itu, terdapat peluang untuk memanfaatkan peraturan baru Yunani terkait free zone di Yunani.
Dalam pembicaraan dengan ACCI tersebut, sektor-sektor perdagangan yang mendapatkan perhatian adalah tekstil, perkapalan dan industri kelautan, kopi, pariwisata serta industri start-up. Dalam kesempatan tersebut, Nurhayati juga mengundang Parlemen Yunani untuk menghadiri WPF on Sustainable Development yang ketiga pada tahun 2019. (*)