"Tapi di kasus ini kita lihat wasit sudah menjadi pemain, sudah prokekuasaan, padahal seharusnya bisa berlaku adil dan profesional," lanjut dia.
Memang begitu karakternya
Habib Husein percaya ada hikmah di balik perkara yang menyeret pendiri dan pemimpin Majelis Pembela Rasulullah sejak 2007 itu.
Ia enggan mengomentari jika penetapan Habib Bahar sebagai tersangka oleh banyak orang masuk dalam bentuk kriminalisasi.
"Ini tahun politik, yang penting adalah kedamaian kita jaga bersama," sambung dia.
Ia belum mengontak langsung Bahar. Semua kabar tentang adiknya ia diikuti dari televisi.
Mengenai gaya ceramah Habib Bahar yang meledak-ledak memang sudah begitu.
"Setiap orang kan punya karakter. Itu memang gaya dia, tapi saya selalu menasihati dia, " kata Habib Husein.
Ia sering menasihati Habib Bahar agar bersikap lebih tenang. Terakhir, Habib Husein menasihatinya kala sang adik datang ke Manado beberapa waktu lalu.
Berteman dengan banyak pendeta
Habib Husein mengakui Habib Bahar selalu tampil garang dalam ceramah, tapi sejatinya sebagai pribadi dia baik dan toleran.
"Di Manado, Bahar punya banyak teman orang Kristen. Teman pendetanya juga banyak. Di belakang rumah kami ada gereja. Bahar dulunya sering bermain sekitar situ," kata Habib Husein.
Jika pulang ke Manado, Habib Bahar kerap menghabiskan waktunya di Karame serta di Desa Tumbak, Kecamatan Pusomaen, Kabupaten Minahasa Tenggara, daerah asal ibunya.
"Alih-alih melakukan tindakan provokatif, ia malah bersilaturahmi dengan warga sekitar termasuk teman lama," katanya.
Habib Bahar punya karakter ceria, hangat serta humoris. Pergaulannya pun luas, berteman dengan siapa saja.