TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Gerakan Nasional Pengawal Fatwal (GNPF) Ulama, Yusuf Muhammad Martak menyebut akan memboikot produk dari negara China jika aksi membela umat islam Uighur pada Jumat ini tak ada kejelasan.
"Ya bisa juga bisa terjadi (boikot barang produk China). Selain itu, kami akan terus menyampaikan aspirasi ini kita akan terus menyampaikan dengan cara apa pun kita akan meyampaikan. Selama yang kita sampaikan itu sesuai denga ketentuan hukum dan tidak melangar hukum," ujar Yusuf di depan Kedubes China, Mega Kuningan, Jakarta Selatan, Jumat (21/12/2018).
Yusuf Muhammad Martak juga mengatakan aksi massa hari ini adalah untuk menyampaikan aspirasi umat islam Indonesia terkait penganiayaan saudara muslim di Uighur.
"Beberapa umat islam di dunia di negara-negara lain juga menyampaikan aspirasinya atas keprihatinannya agar hal-hal yang terkait dengan penganiayaan, penistaan, pembunuhan, bahkan dari mulai orang tua wanita, anak-anak bahkan ada isu-isu yang diartikan bahwa diambilnya organ-organ tubuh dan lain sebagainya," jelasnya.
Baca: Kompak Kenakan Batik, Prabowo dan Rombongan Tiba di Kediaman SBY
Yusuf juga berharap Kedubes China di Indonesia mau menerima dan membuka diri untuk berdiskusi dengan pihaknya untuk mencari solusi dan jalan keluar atas masalah tersebut.
"Ya kami tidak berandai-andai insyaallah dan mereka akan terbuka dan mau menerima dan mau menjelaskan semua agar kami mendapatkan informasi yang jelas," ujarnya.
Dirinya meyakini umat islam di Indonesia memiliki sikap terbuka, dan juga di saat bersamaan juga rasa empati terhadap sesama manusia.
"Jadi jangan hanya kita ini mampu berteriak untuk hal-hal yang lain tapi disaat-saat begini kami tidak mampu berteriak untuk rasa empati pada umat muslim yang ada dinegara lain," pungkasnya.
Dalam aksi tersebut, tampak hadir pula sejumlah tokoh antara lain Neno Warisman, Novel Bamukmin, Jonru Ginting, Uztaz Felix Siaw.