Laporan Wartawan Tribunnews.com, Seno Tri Sulistiyono
TRIBUNNEWS.COM, TORAJA - Presiden Joko Widodo telah memerintahkan kepada jajarannya untuk bertindak cepat dalam penanganan pasca bencana tsunami di pantai Selat Sunda.
"Tadi pagi sudah saya perintahkan ke Kepala BNPB, Menteri Sosial, Penglima TNI dan semua sudah bergerak di lapangan," ujar Jokowi seusai menghadiri acara Perayaan Natal Oikumene bersama masyarakat Toraja di Plaza Kolam Makale, Tana Toraja, Minggu (23/12/2018).
Jokowi mengaku telah mendapatkan informasi terkait jumlah korban meninggal akibat bencana tsunami yang terjadi pada Sabtu malam kemarin, tetapi laporan tersebut masih dapat berkembang ke depannya.
"Pagi tadi saya telepon masih sedikit (korban) dan tadi siang tadi saya telepon juga, ya kita tunggu aja nanti laporan dari sana," papar Jokowi.
Tidak lupa, Jokowi pun menyampaikan rasa duka cita yang mendalam kepada keluarga korban yang meninggal akibat tsunami di Banten, Serang, dan Pandeglang.
Baca: Update Korban Tsunami Banten dan Lampung: 43 Meninggal Dunia, 584 Luka-luka, 2 Hilang
"Semoga yang ditinggalkan diberikan kesabaran," ucap Jokowi.
Sementara terkait alat pendeteksi dini tsunami yang rusak dan dikeluhkan BNPB tidak ada anggarannya untuk membeli kembali, Jokowi menilai saat ini pemerintah fokus dulu ke penanganan pasca tsunami.
"Intinya kita ingin ada tanggap darurat, ini dikerjakan di lapangan dengan cepat dan sebaik-baiknya" kata Jokowi.
Tsunami menerjang sejumlah pantai di Selat Sunda, di antaranya di pantai di Kabupaten Pandeglang, Serang, dan Lampung Selatan pada Sabtu (22/12/2018) sekira pukul 21.37 WIB.
Tsunami tersebut diduga dipicu oleh aktivitas vulkanik Gunung Anak Krakatau dan gelombang pasang akibat pengaruh bulan purnama.
Hingga Minggu (23/12/2018) pukul 07.00 WIB, BNPB mencatat setidaknya 43 orang tewas, 584 orang luka-luka serta dua orang menghilang akibat peristiwa tersebut.
Sementara kerugian fisik meliputi 430 unit rumah rusak berat, sembilan hotel rusak berat, dan 10 kapal rusak berat, dan puluhan lainnya rusak.