Kiprah Singkat Grup Band Seventeen sebelum Menjadi Korban Tsunami Banten, Ganti Personil & Takdirnya
TRIBUNNEWS.COM - Grup Band Seventeen menjadi korban keganasan Tsunami di Banten yang terjadi pada Sabtu (22/12/2018) malam lalu.
Pada saat itu Grup Band Seventeen tengah manggung disebuah acara Gathering yang diadakan oleh PLN di tanjung Lesung.
Lengkap dengan 4 Personilnya Grup Band Seventeen tersebut yang sedang asik bernyanyi tiba-tiba diterjang ombak tsunami yang datang dari laut atau tepatnya dari belakang panggung yang mengakibatkan panggung ambruk dan beberapa orang terseret arus tsunami.
Dari ke 4 personil grup bandnya hanya sang vokalis yakni Ifan yang berhasil selamat dar kejadian nahas tersebut.
Sementara 3 Personilnya harus merenggut nyawa akibat tsunami tersebut.
Baca: Lirik Lagu & Chord atau Kunci Gitar Kemarin Milik Seventeen yang Viral Setelah Tsunami Banten
Ke-3 Personil tersebut yakni, Purbani sebagai Bassist, Herman Sikumbang sebagai Gitaris dan Andi sebagai drumer.
Selain 3 Personil grup bandnya Istri Ifan yakni Dylan Sahara juga menjadi korban beserta dengan beberapa kru dari grup band Seventeen.
Selain hal tersebut berikut perjalanan singkat karir Grup band Seventeen yang dikutip dari wikipedia.
Grup Band seventeen ini berasal dari Kota Yogyakarta.
Seventeen secara resmi dibentuk pada tanggal 17 Januari 1999.
Baca: Mendiang Bani Seventeen telah Dimakamkan, Sang Istri Ungkap Kesedihannya: How Can I Live Without You
Nama seventeen diambil karena semua personil band saat itu sedang berusia 17 tahun.
Band ini terbentuk atas prakarsa Yudhi Rus Harjanto, Herman Sikumbang, Zulianto "Zozo" Angga, dan Windu Andi Darmawan yang bersekolah di sebuah SMA swasta di Yogyakarta.
Dengan keinginan serius dalam membentuk band, mereka menggaet Bani, sepupu Yudhi.
Satu tahun kemudian, Doni bergabung dengan band ini untuk mengisi posisi vokal.
Album pertama mereka yakni 'Bintang Terpilih' yang dirilis pada tanggal 17 Juli 2003.
Melalui Universal Music Indonesia, mereka menggaet VJ Ari Untung untuk berduet di lagu "Jibaku".
Album ini berhasil mencapai angka penjualan mencapai 75 ribu copy dan beberapa lagunya digunakan untuk soundtrack sinetron.
Namun tidak berselang lama, pihak label mereka menutup divisi lokalnya. Selama dua tahun kemudian, mereka tidak memiliki kontrak label.
Mereka kemudia merilis album kedua mereka, Sweet Seventeen pada tahun 2005 dengan hits singel "Jika Kau Percaya".
Pada tahun 2008, Doni, Andi, dan Zozo keluar dari Seventeen. Personel lain Seventeen sempat kebingungan mencari pengganti Doni untuk posisi vokalis yang krusial.
Setelah melalui proses audisi, mereka menggaet Ifan sebagai vokalis baru mereka.
Perbedaan karakter vokal antara Doni dan Ifan membuat perubahan dalam suara Seventeen. Album ketiga Seventeen, Lelaki Hebat, dirilis pada tahun 2008 dengan perubahan suara yang drastis dari rock menjadi sangat pop.
Untuk album ketiga mereka ini, Seventeen merilisnya di pusat perbelanjaan barang elektronik Glodok yang selama ini terkenal sebagai tempat para pembajak.
Baca: Unggah Foto Dylan Sahara Saat di Madinah, Ifan Seventeen: Buatku Dia Istri Terbaik
Setelah rilis album ketiga Seventeen, Andi kembali bergabung sebagai drummer setelah sebelumnya sempat hengkang karena fokus terhadap pekerjaannya sebagai karyawan bank.
Pada tahun 2011, band ini merilis album keempat mereka, Dunia Yang Indah, dengan hits singel Jaga Slalu Hatimu.
Pada tahun 2013, karena perbedaan visi, akhirnya Yudhi memilih hengkang dari grup musik Seventeen pada saat album kelima Seventeen akan diluncurkan yang berjudul sang Juara yang melahirkan single Sumpah Ku Mencintaimu.
Kini Grup Band Seventeen tersebut telah resmi bubar karena kejadian tsunami tersebut.
Hal itu disampaikan Ifan melalui unggahan Instagramnya.
"Temen-teman musisi Indonesia, maupun teman-teman sesama entertainer, kawan seventeen Indonesia, para sahabat, event organizer, client product, music label, management dan semua pihak yang pernah bekerja sama dengan @seventeenbandid.
Mewakili mas Andi, mas Herman dan mas Bani, kalau selama 20 tahun kurang 20 hari kami berkarya ada salah tutur kata maupun perbuatan yang kurang berkenan, aku memohon maaf yang sedalam-dalamnya." tulis Ifan dalam unggahan instagram resmi @Ifanseventeen.
Ifan juga mengucapkan pamit yang terakhir kali dalam unggahannya tersebut.
"Minta tolong doanya buat mas Bani, mas Herman dan mas Andi semoga mereka husnul khotimah dan ditempatkan disisi Allah yang paling mulia.
Pamit terimakasih dari kami, -Sahabat sepanggung sehidup semati, Seventeen-" pungkasnya
(Tribunnews.com/ Umar Agus W)