Laporan Wartawan Tribunnews.com, Yanuar Nurcholis Majid
TRIBUNNEWS.COM, BANTEN--- Aroma politik di lokasi bencana tsunami Selat Sunda khusus nya di Banten mulai tercium.
Selama sepakan di lokasi bencana, tim Tribunnews.com banyak menemukan posko darurat dari sejumlah partai politik dan calon legislator berseliweran menemani posko dari Tim SAR gabungan.
Apapun itu, Warga pun tidak keberatan dengan "kedermawanan" mereka.
Sebab banyak pengungsi yang tidak dapat menyelamatkan barang berharga mereka.
Mereka yang tidak bisa menyelamatkan harta benda mereka, hanya berharap mendapat makan, pakaian, dan "belas kasih" dari mereka.
Baca: Netralitas Bambang Widjojanto Sebagai Panelis Debat Pilpres Dipertanyakan
"Ya saya terima aja, toh kami butuh, butuh makan butuh bantuan, ada tingggal yang nempel dibadan aja ini," ucap Aep salah satu pengungsi asal Desa Panimbangjaya, Pandeglang, Banten, Sabtu (29/12/2018).
Berdasarkan pengamatan Tribunnews.com dilokasi, posko darurat yang dibangun partai di lokasi kejadian ada yang menggunakan tenda terpal ataupun memanfaatkan posko kemenangan partai.
Di posko-posko yang didirikan itu kebanyakan dipasangi embel-embel partai politik seperti bendera dan spanduk partai.
Tim Tribunnews.com juga sempat melihat salah seorang caleg dari daerah pemilihan padeglang secara terang-terangan memberikan paket sembako kepada warga di kawasan Kampung Nelayan, Labuan, Banten.
Paket yang diberikan berbentuk kotak lalu di bungkus kertas berwarna cokelat, serta dilengkapi stiker sang caleg.
Baca: Keunikan Aktivitas Gunung Anak Krakatau, Awannya Terputus, Kawah Pun Menghilang
Mobil berstiker partai politik dan caleg pun banyak ditemui di beberapa lokasi bencana.
Seperti Partai Gerindra yang mendirikan posko nya di daerah Sumur, Pandeglang, disana mereka kan mendirikan tenda-tenda dengan warga khas partai nya lengkap dengan bendera partai.
Partai Berkarya pun tidak mau kalah, memanfaatkan posko kemenangan milik salah satu calegnya, mereka membuka posko bencana tsunami Selat Sunda di Jalan Raya Cirata.
Sementara saat tim Tribunnews.com mencoba menyinggung permasalahan tersebut kepada salah satu caleg setempat, caleg tersebut justru mengelak.
"Enggak lah, kita disini bantu-bantu aja," ucap sang caleg yang enggan disebut namanya itu.
Seperti diketahui, BNPB mencatat per Jumat (28/12/2018) pukul 13.00 WIB, tsunami di Selat Sunda telah mengakibatkan 426 orang meninggal dunia, 7.202 orang mengalami luka-luka, dan 40.386 mengungsi.