Laporan Wartawan Tribunnews.com, Vincentius Jyestha
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Polri mengaku telah berhasil menangkap kreator hoaks 7 kontainer surat suara tercoblos.
Diketahui, berita tersebut menjadi heboh setelah Wasekjen Partai Demokrat Andi Arief menulis dalam akun twitternya untuk meminta KPU dan kepolisian memastikan kebenaran informasi tersebut, Rabu (2/1/2018).
Baca: Kasus Korupsi Gedung IPDN, KPK Telusuri Peran Gamawan Fauzi Saat Jabat Mendagri
Karopenmas Divisi Humas Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo mengatakan pihaknya telah mengamankan pelaku.
"Ya, (pelaku) sudah diamankan dan saat ini dalam pemeriksaan tim," ujar Dedi, saat dikonfirmasi, Selasa (8/1/2019).
Namun, jenderal bintang satu tersebut enggan menjelaskan lebih rinci terkait penangkapan maupun identitas kreator hoaks tersebut.
Baca: Sekjen PSSI Ungkap 3 Pertandingan Spektakuler di Piala Indonesia Sejauh Ini
Ia menegaskan rilis terhadap informasi tersebut akan dilakukan, Rabu (9/1/2019) oleh Kadiv Humas Polri Irjen Mohammad Iqbal.
"Besok pagi press conference oleh pak Kadiv," kata dia.
Seperti diketahui, terkait hoaks 7 kontainer surat suara tercoblos, kepolisian telah mengamankan 3 orang yang disebut sebagai penyebar hoaks tersebut.
Tiga orang itu berinisial HY, LS, dan J dan ditangkap ditempat berbeda dan terpisah.
Baca: Manajer Lapor Tertipu Rp 20 Juta untuk Menutup Kasus Vanessa Angel
Ketiganya memiliki peran yang sama yakni menerima konten tanpa mengklarifikasi terlebih dahulu dan langsung menyebarkannya di medsos.
Baca: UPDATE Tewasnya Devi Setiani di Hotel Bersama Pria: Selain Kepala Hancur, Ada Lendir di Rahim Korban
Sebelumnya diberitakan, Karopenmas Divisi Humas Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo mengatakan tim Siber tengah fokus memburu dua peran yang terlibat dalam hoaks ini.
Baca: Video Detik-detik Pria Bertato Tusuk Siswi SMK Hingga Tewas, Begini Faktanya
Pertama adalah memburu kreator atau pembuat konten hoaks. Kedua, yakni memburu orang yang pertama kali menyebarkan hoaks dan viral atau yang biasa disebut buzzer.
"Fokus utama tim siber ini adalah kreator dan buzzernya. Karena kreator adalah yang paling bertanggungjawab membuat berita hoax tersebut. Kemudian buzzer memiliki tugas dia memviralkan pertama kali ke seluruh akun media sosial, kemudian diikuti oleh akun-akun masyarakat tanpa mengkonformasi tanpa mengklarifikasi," ujar Dedi, Senin (7/1/2019).