Wartawan : Sulitkah berbicara dengan Jokowi soal hal ini?
YIM : Tidak. Tidak sama sekali. Semua berjalan lancar.
Wartawan : Berapa kali bertemu dengan Jokowi untuk membicarakan ini?
YIM : Tidak banyak kok. Dua kali saja saya bertemu dengan Pak Jokowi soal pembebasan Ustaz Abu ini.
Wartawan : Sebenarnya inisiatif siapa?
YIM : Saya dengan tim pengacara. Saya sudah jelaskan tadi, saya dan pengacara banyak berbincang untuk pembebasan ustaz Abu. Lalu, saya bicarakan ini ke Pak Jokowi.
Wartawan : Alasan utamanya?
YIM : Alasannya ya kemanusiaan. Bagaimanapun, beliau ini kan sudah sepuh dan penyakit yang beliau derita ini. Beliau juga sudah menjalani dua per tiga masa hukuman. Beliau memiliki hak untuk bebas.
Wartawan : Saat konferensi pers, anda menyebut kemungkinan tekanan asing. Apakah benar ada?
YIM : Informasi yang saya dapat, akan ada seperti itu. Tapi, yakin pemerintah tidak akan takut dengan tekanan dari pihak asing.
Wartawan : Bagaimana cara meyakini Jokowi?
YIM : Saya bilang ke Pak Jokowi soal pembebasan ini. Pak Jokowi bilang memang sudah dibahas di pemerintahan, tapi mundur maju terus. Saya diminta carikan jalan keluar.
Nah, saya bilang, ini kan ada pembebasan bersyarat. Bagaimana kalau syarat ini kita sampingkan saja? Soalnya, Pak Ustaz tidak mau tanda tangan soal Pancasila ini.
Dia maunya patuh dan taat sama Islam. Saya bilang, nilai Islam itu sudah tertuang di Pancasila, jadi sudah tidak masalah.