TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anggota Ombudsman yang juga politisi Partai Amanat Nasional (PAN) Alvin Lie menilai janggal kritik Jusuf Kalla terhadap pembangunan Light Rail Transit (LRT) diakhir masa pemerintahanya bersama Jokowi.
“Sangat aneh jika sekarang beliau meradang soal biaya dan efektifitas pembangunan LRT dan Kereta Api Trans Sulawesi,” kata Alvin, Sabtu (26/1/2019) lalu.
Baca: Jusuf Kalla: Sedimentasi Jadi Penyebab Kerusakan Hulu, Bendungan Bili-bili Tak Ada Masalah
Padahal, sambung anggota DPR 1999-2004 dan 2004-2009 itu, Jusuf Kalla sebagai Wakil Presiden sudah tentu terlibat dalam proses pembuatan kebijakan pembangunan proyek senilai Rp 29,9 triliun itu.
Jadi beliau pasti tahu detail (termasuk biaya) dan ikut menyetujui dalam kabinet,” ujar Alvin.
Saat disinggung soal motif JK melakukan kritik, Alvin hanya tertawa dan menyuruh wartawan untuk menilainya sendiri. “Silahkan terka sendiri,” kata dia.
Baca: Jusuf Kalla: Alih Fungsi Lahan dan Curah Hujan Tinggi Pemicu Banjir di Sulsel
Hal yang sama dilontarkan oleh penilti Lingkar Survei Indonesia Denny JA. Ia meminta agar JK berhenti melakukan kritik terhadap pemerintahanya sendiri, sebab JK merupkan bagian dari Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Maruf Amin bukan tim kampanye oposisi.
Belakangan, JK cukup keras mengkritik proyek infrastruktur pemerintah. Kata JK, pembangunan LRT Jabodebek terlalu mahal dan tidak efisien. Selain itu, JK juga menilai pembangunan jalur kereta Trans Sulawesi tidak perlu sepanjang dari selatan hingga ke utara.